IAD Kalbar Kunjungi Program Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita di Kubu Raya

Kubu Raya - Kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi melalui gizi remaja dan 1000 hari pertama kehidupan yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya yang berlangsung di aula Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sungai Raya mendapatkan kunjungan dan dukungan dari Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kalbar,Jumat (28/8).

Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kalbar Tuti Jaya Kesuma mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi yang di gelar Pemkab Kubu Raya, karena program ini merupakan bagian dari bidang sosial budaya bagi IAD dengan melakukan pembinaan posyandu.

“Tentu tujuannya sama dengan program yang dilakukan PKK Kubu Raya di semua Puskesmas, namun untuk kita fokusnya di Posyandu, terutama di Posyandu binaan," katanya.

DI tempat yang sama Ketua TP PKK Kabupaten Kubu Raya Rosalina Muda Mahendrawan, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program PKK bersama Dinas Kesehatan setempat untuk menjaga drajat kesehatan ibu dan anak dengan memberikan pelayanan kesehatan bulan vitamin A dan pemeriksaan ibu hamil, bayi dan balita, karena hal ini merupakan fokus program nasional dalam mengatasi permasalahan kematian ibu, bayi dan balita serta stunting.

“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pogram PKK yang ada di pokja empat yang terus dilakukan dan kegiatan ini tidak terlepas peran Dinas Kesehatan Kubu Raya yang menjadi mitra kerja PKK. Tentunya PKK selalu bermitra dan ikut serta dalam mensukseskan program tersebu”, ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan mengatakan, keluarga sadar gizi (kadarzi) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi yang baik setiap anggotanya.

“Suatu keluarga disebut keluarga sadar gizi apabila telah berperilaku gizi yang baik yaitu dengan menimbang berat badan secara teratur, memberikan asi saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan, lalu makan-makanan yang bergizi dan seimbang, menggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi sesuai anjuran,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya H. Marijan, S.Pd. M. Kes seusai kegiatan.

Marijan menuturkan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan semua (20) Puskesmas di Kubu Raya yang meliputi pemeriksaan cemaran pertisida bagi petani, pemeriksaan ibu hamil dengan Ultrasonografi (USG) portable.

"Saat ini kami bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kubu Raya telah melakukan MoU dengan Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. Sutomo untuk mempercepat pelayanan akte kelahiran. Karena pada saat melahirkan, maka akte kelahirannya bisa langsung dikeluarkan",tuturnya.

Marijan memaparkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mensukseskan bulan vitamin A yang menjadi rutinitas, sehingga masyarakat Kubu Raya sudah faham akan kegunaan vitamin A bagi kesehatan bayi, balita dan remaja.

“Kita secara rutin telah memberikan pemahaman akan pentingnya vitamin A, yang mana melalui program Selasa Jum’at (Salju) terpadu tentunya pemenuhan vitamin A cukup tinggi dengan dibarengi dengan jumlah kunjungan ke Posyandu. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kita unttuk memotivasi masyarakat bahwa pelayanan kesehatan di masa pandemi ini tetap berjalan seperti biasa untuk mengawal tatanan kehidupan baru”, ujarnya.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyampaikan, inilah pelayanan yang sejak dulu dilakukan Pemkab Kubu Raya terkait dengan pelayanan akte anak dan akte kelahiran dan pelayanan ini juga berlaku di semua Puskesmas di Kubu Raya dan RSAU Dr. Sutomo. Dengan adanya pelayanan ini, tentunya ibu-ibu yang melahirkan bisa langsung mendapatkan akte kelahiran.

“Karena selain faktor psikologis, kita juga memastikan pelayanan yang ada di Puskesmas. Karena pelayanan Puskesmas saat ini sudah sangat luar biasa, satu hari bisa 30 sampai 50 pelayanan ibu hamil. Termasuk juga untuk balita dan Therapeutic Feeding Centre (TFC) atau Pusat Pemulihan Gizi (PPG)”, ucapnya.

Bupati Muda menjelaskan, TFC ini sangat penting sekali, karena ini menyangkut gizi ibu dan balita, sehingga diperlukan ketekunan dan ditangani dengan baik dan benar. Untuk pelayanan ibu hamil dengan USG portable, Pemkab Kubu Raya akan melakukannya dengan konsisten dan tidak menuntut kemungkinan jumlah USG portable ini akan ditambah.

“Semua pelayan ini, baik itu pelayanan USG portable bagi ibu hamil, TFC, sudah kita lakukan sejak tahun 2019 lalu di seluruh Puskesmas dan tidak dipungut biaya apapun atau gratis. Karena semua pelayanan ini merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi Pemerintah Kubu Raya. Termasuk pelayanan akte kelahiran anakpun tidak perlu di urus oleh orang tua karena sudah keluar sendirinya saat ibu telah melahirkan anaknya”, jelasnya.

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar Sapta Subrata mengatakan, sebagai aparatur, tentu pihaknya juga mempersiapkan generasi-generasi emas. Yang mana Kabupaten Kubu Raya saat ini sudah mempersiapkan sarana dan prasarana sehingga bisa terdeteksi bagaimana kehamilan seorang ibu sudah bisa mendeteksi terjaganya bayi-bayi yang akan lahir di Kubu Raya ini.

“Ini sudah menjadi kebiasaan bagi Pemkab Kubu Raya dalam mengurangi terjadinya kematian dan kekurangan gizi bagi ibu dan balita. Untuk memilikinya sangat mudah, tapi untuk menjaga generasi emas ini tentu banyak diantara kita yang lalai melakukannya. Makanya perlunya kita untuk saling mengingatkan”, ucapnya.