Muara Enim - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim Juarsah dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru diwakili jajarannya, dan sembilan kepala daerah kabupaten/kota mengikuti video conference bersama Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) terkait penyediaan lahan food estate di Sumsel, di ruang rapat Bupati Muara Enim, Kamis (27/8).
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, adanya lahan lumbung pangan (food estate) sangat baik untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam rangka mencegah krisis pangan di era pandemi COVID-19 dan ketahanan pangan. terintegrasi pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Lahan yang berpotensi untuk food estate seluas 47 ribu hektar lebih dan 25 ribu hektar masuk dalam kawasan hutan, dan secara mekanisme Pemerintah Provinsi Sumsel mendukung food estate suskses dan sesuai perundangan berlaku," tegasnya.
Sementara itu, Dirjen Planologi KLHK Sigit mengatakan, pengembangan food estate merupakan program pemerintah pusat yang menyasar empat provinsi yaitu Kalimantan Tengah, Papua, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
"Saat ini masuk tahapam Area Of Interest (AOI) untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk komoditas pangan. Jadi bukan hanya yang ditanam padi, bisa ditanam nantinya singkong, kedelai, jagung yang penting jenis tanaman harus sesuai dengan kondisi habitat tanah dilapangan dan harus sesuai dengan jenis tanaman dengan lahannya. Sedangkan kawasan yang masuk kawasan hutan, KLHK akan membantu pemerintah daerah dalam penyelesaian masalah kawasan food estate yang masuk kawasan hutan.
"Untuk Sumatera Selatan ada 9 kabupaten/kota yang masuk dalam lahan food estate yaitu Banyuasin, PALI, Musirawas, Musirawas Utara, Musi Banyuasin, OKI, OKU Timur, Muara Enim, dan Palembang," ujarnya.