Pemkot Banjar Gelar Simulasi dan Apel Siaga Karhutla

Banjar - Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, menggelar Simulasi dan Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kawasan Hutan Jati Gunung Sangkur, Mulyasari Pataruman, Kamis (27/8).

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Polres Banjar bersama Pemkot Banjar dan Forkopimda, serta pihak  Perhutani.

Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Banjar, Kapolres, Dandim, Wakapolres, Kepala  BPBD,  perwakilan Perhutani, petugas gabungan TNI-Polri, BPBD, relawan Tagana, Perhutani, serta Damkar Kota Banjar.

Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny mengatakan, kegiatan apel siaga karhutla tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi lintas sektoral. Hal ini sebagai bentuk antisipasi penanganan ketika terjadi musibah bencana kebakaran hutan dan lahan.

“Ada 200 personel gabungan yang mengikuti simulasi dan apel siaga karhutla ini,” kata AKBP Melda Yanny, usai Apel Siaga Karhutla di kawasan hutan jati Gunung Sangkur.

Menurutnya, antisipasi bencana karhutla adalah tanggung jawab bersama semua pihak, sehingga penting untuk meningkatkan lagi koordinasi lintas sektor.

"Antisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab kita bersama dalam menjaga dan melestarikan hutan agar tetap lestari,” ujarnya.

Kaporles Banjar juga mengatakan, pihaknya sudah menempatkan satuan petugas khusus untuk mengantisipasi kemungkinan adanya oknum tidak bertanggung jawab, yang memanfaatkan situasi saat terjadi kebakaran. Misalnya, adanya oknum yang melakukan tindak pidana pencurian kayu ilegal.

“Kami sudah membentuk satuan petugas untuk mengantisipasi kemungkinan itu. Jangan sampai adanya musibah kebakaran justru menimbulkan tindak pidana kejahatan lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, Administrator KPH Ciamis Jerry Purwo Nugroho mendukung program siaga karhutla. Pihaknya sudah menempatkan 30 personel Polisi Hutan. Tugas mereka untuk  meningkatkan patroli. Salah satunya pada kawasan hutan jati Gunung Sangkur ini.

Selain itu, pihaknya juga akan menggalakan pembinaan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan.

“Kami sudah menempatkan petugas agar selalu siaga, meningkatkan patroli, dan melakukan pemantaun kawasan hutan,” jelasnya.