Banjar - Kasepuhan Pulo Majeti menggelar ritual hajat bumi yang bertemakan Calagara Ngabumi di Pulo Majeti, Rabu (26/8). Acara ini diadakan pada 7 Muharam dan digelar tiap tahunnya sebagai upaya pelestarian budaya.
Hadir dalam hajat bumi tersebut Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana, Rektor Universitas Galuh Yat Rospia, Lurah Purwaharja Erik Kiswanto, kabid Kebudayaan pada Disdikbud Kota Banjar dan para budayawan dari berbagai kota.
Lurah Purwaharja mengatakan bahwa gelaran hajat bumi ini akan menjadi salah satu tradisi rutin tiap tahunnya.
“Sayangnya, karena pandemi COVID-19 jadinya hajat bumi ini digelar secara sederhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi tamu undangan. Kendati demikian, acara ini berlangsung khidmat dan wawargian Pulo Majeti ini tetap memiliki semangat tinggi bukan hanya untuk merawat kelestarian budaya situs ini tapi juga meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakatnya,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana yang nampak antusias mengikuti prosesi acara.
Dalam keterangannya, Nana mengatakan bahwa Pemerintah Kota Banjar sangat mengapresiasi agenda rutin hajat bumi sebagai tradisi pelestarian budaya.
“Pengembangan situs ini akan disinergiskan dengan rencana pemerintah dalam pembangunan jembatan Bebedahan yang akan menghubungkan Kota Banjar dengan Kabupaten Cilacap. Nantinya jembatan tersebut akan menjadi alternatif jalur lintas dari Jawa Tengah dan bisa berdampak baik terhadap perekonomian warga sekitarnya. Disini nantinya bisa dijadikan rest area sekaligus wisata budaya dan UMKM dari warga lokal dapat mendongkrak produk-produk lokal kita,” ujarnya.
Menurutnya, situs ini merupakan salah satu aset yang harus dilestarikan sebagai wisata budaya.