Pagelaran Utara - Workshop Pengembangan Pembelajaran Jarak Jauh ABDI Patriot 3 On (Onair, Online dan Onland) berlangsung di Balai Pekon Margosari, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Selasa (25/08).
Dalam upaya mengatasi hambatan dalam penerapan Pembelajaran Jarak Jauh di era pandemi, Ketua Relawan TIK Propinsi Lampung Rifki yang juga tergabung dalam Asosiasi Radio Komunitas Lampung mendorong inisiatif lokal yang telah digagas oleh Radio Komunitas dan SDN 2 Margosari ke Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Metode pembelajaran jarak jauh tersebut memanfaatkan siaran radio komunitas setempat dalam proses penyampaian materi pelajaran kepada para siswa SDN 2 Margosari. Hal tersebut mendapat respon positif dari Kementrian Kominfo RI dengan langsung mengunjungi SDN 2 Margosari dan mengadakan workshop Abdi Patriot 3 ON, dengan terlebih mengadakan diskusi dengan pihak terkait melalui webinar.
Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo RI mengkolaborasikan program pembelajara jarak jauh melalui siaran radio komunitas dengan program Kemenkominfo RI yakni aplikasi Abdi yang kemudian diberi nama Program Abdi Patriot 3 ON. Dalam penerapannya Kementrian Kominfo RI berkolaborasi dengan stakeholder terkait seperti Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Pekon Margosari, RAPI, Relawan TIK Pringsewu dan PGRI Kabupaten Pringsewu. Program ini rencananya akan dilaunching langsung oleh Kemenkominfo RI dan Bupati Pringsewu pada hari kamis 27 Agustus 2020.
Perwakilan dari Kementerian Kominfo RI selaku Penggerak Swadaya Masyarakat Madya Aris Kurniawan mengatakan, pandemi Covid-19 ini tidak dapat dipastikan kapan akan benar- benar berakhir, karena itu ide yang digagas oleh Radio Komunitas dan SDN. 2 Margosari dengan konsep gotong royong mudah- mudahan bisa membantu proses belajar mengajar di pekon margosari dan tidak menutup kemungkinan dapat diterapkan di seluruh Indonesia.
Aris juga mengatakan, bahwa dari Kementerian Kominfo RI siap mendukung dari segala aspek, baik dukungan berupa Hardware, Software maupun pembinan. Walaupun program ini bukan solusi utama untuk penyelesaian masalah di dunia pendidikan, tetapi kita bukan golongan orang yang diam diri hanya menunggu, tetapi tetap bergerak walaupun di masa pandemi.
"Jika program ini sukses, tidak menutup kemungkinan dapat dijadikan metode pembelajaran nasional di era pandemi dengan Pekon Margosari sebagai Pilot Project Program Pembelajaran Jarak Jauh tersebut", ujar Aris.
Kadis Kominfo Kabupaten Pringsewu Drs. Samsir Kasim, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan, sekaranglah saatnya kita semua bergerak dengan di awali dari Pekon Margosari, dimana merupakan salah satu pekon yang berada di Kabupaten Pringsewu yang jauh dari pusat kota, tetapi mudah- mudahan program ini menjadi contoh bagi pekon lainnnya di Kabupaten Pringsewu, bahkan di seluruh Indonesia.
"Mudah-mudahan program ini benar- benar menjadi progam sukses dan berlanjut, bukan hanya menjadi program yang sesaat sehingga dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan", harap Samsir.
Sekretaris Dinas Dikbud Kabupaten Pringsewu Rustian, M.Pd., yang juga berkesempatan hadir mengatakan, bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberikan kebebasan kepada daerah untuk mendesain kurikulum sesuai dengan kondisi masing- masing daerah agar dapat mengantisipasi kondisi pandemi, supaya dapat diterima dan tepat sasaran. Terkait Program Pembelajaran Jarak Jauh ini, harus berkoordinasi dengan pihak terkait, karena melibatkan banyak orang ataupun instansi. Semoga bisa berjalan dengan lancar dan dapat dipetik manfaatnya untuk anak murid yang ada di pekon margosari", ujarnya.
Sedangkan Kepala Sekolah SDN 2 Margosari Sri Basuki, S.Pd menjelaskan, dimasa pandemi Covid-19 memang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama di dunia pendidikan. Kesulitan dalam pembelajaran secara online dimana salah satunya yakni keterbatasan perangkat (gadget) dan anggaran kuota sangat dirasakan oleh semua pihak, baik guru maupun orang tua murid.
"Tawaran dari Radio Komunitas setempat untuk program ini sangat membantu, karena tidak perlu menggunakan kuota internet tetapi hanya melalui siaran radio. Namun masih terdapat kendala yakni hanya bersifat satu arah dan tidak interaktif. Dalam perjalanan ditemukan metode tambahan selain siaran radio, untuk melakukan interaksi antara guru dan murid digunakan handy talkie untuk murid dan guru saling bertanya ", kata Sri Basuki.
Perwakilan dari Radio Komunitas FM Margosari Muhammad Darul mengatakan, program ini terinspirasi dari radio komunitas lainnya yang terlebih dahulu telah menerapkan program ini. Selain itu juga dengan melihat kondisi siswa sekitar yang mengalami kendala saat melaksanakan sekolah secara. Oleh sebab itu kami memberanikan diri untuk menawarkan program ini kepada Kepala Sekolah SDN 2 Margosari dan Alhamdulillah disambut dengan baik.
Kepala Pekon Margosari Sayyidil Ghofur yang juga berkesempatan hadir mengungkapkan, berawal dari ide radio komunitas setempat, kami dari Pemerintah Pekon sangat mendukung program ini, karena saat ini kita memang membutuhkan ide-ide cemerlang untuk menanggulangi kendala dunia pendidikan di era pandemi Covid-19.
"Tentunya, kami dari Pemerintah Pekon Margosari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan lembaga atau komunitas yang terlibat dalam program ini", ujar Sayyid. (diskominfo/ rahmat).