Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan melantik 46 pejabat di Ruang Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Jumat (14/8). Para pejabat yang dilantik terdiri atas 5 pejabat pimpinan tinggi pratama, 9 pejabat administrator, dan 32 pejabat pengawas. Dalam amanatnya Bupati Muda menyebut rotasi berupa promosi maupun mutasi adalah hal yang lumrah.
“Selain upaya optimalisasi potensi diri Aparatur Sipil Negara demi mengejar target bersama, rotasi ini juga dapat memperluas pengalaman dan pemahaman seorang ASN, sekaligus berguna untuk penyegaran,” tuturnya.
Ia mengatakan, di tengah kondisi pandemi COVID-19, aparatur pemerintah tetap harus fokus dan produktif. Sebab amanah jabatan adalah tanggung jawab yang wajib ditunaikan dengan maksimal. Adanya pandemi, menurutnya, harus dijadikan pemicu untuk memperkokoh semangat kerja.
“Bagaimana kita mempercepat pemulihan tapi juga tetap bisa melakukan program-program yang maksimal dengan daya serap yang tinggi dan dampaknya juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Kepada para pejabat yang dilantik, dia mengingatkan agar fokus bekerja untuk rakyat. Alih-alih disibukkan dengan urusan internal yang tidak produktif.
“Harus fokus setiap waktu membayangkan bagaimana caranya rakyat itu bisa tersenyum dan bahagia. Sebagai ASN dan elite birokrat, kita harus lebih banyak menghabiskan energi dan waktu untuk memikirkan dan bekerja bagi masyarakat luas,” tegasnya.
Muda mengajak seluruh pejabat untuk punya perspektif yang luas. Agar mampu melihat apa yang dibutuhkan masyarakat di semua tempat. Dengan cara pandang yang holistik, maka keadilan dalam pembangunan akan didapat.
“Filosofinya bagaimana kita terbang lebih tinggi supaya punya perspektif yang dalam, luas, dan mendarat pada tujuan sasaran. Kalau kita terbang rendah, maka hanya akan melihat dengan radius pendek dan samar-samar sehinggga tidak akan mampu memenuhi rasa keadilan,” terangnya.
Dirinya mengatakan keterbelakangan adalah sasaran bersama yang harus diserang. Yakni dengan berbagai program kegiatan. Karena itu, ia mengingatkan seluruh pejabat untuk tidak asal bekerja. Dia meminta seluruh pejabat untuk bersikap empati dengan keadaan masyarakat. Sehingga keterbelakangan berupa pengangguran, kemiskinan, dan ketidakadilan dapat dihilangkan.
“Kita harus memahami dan bahkan masuk ke dalam suasana batin rakyat di mana kita bekerja. Jadi jangan hanya tahu kulit-kulitnya saja. Serangan kita adalah serangan program. Untuk membuat bagaimana semua anak bisa bersekolah, hidup dengan baik, desa menjadi masa depan, pengangguran tidak banyak, dan kehidupan yang lebih tenang di daerah yang kita diamanahkan memimpinnya,” ajaknya.