Banjar - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Jawa Barat, mulai melakukan uji coba penerapan sistem pembelajaran tatap muka di lingkungan dunia pendidikan. Simulasi tersebut guna menyambut kesiapan diberlakukannya pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 terutama bagi daerah yang masuk kategori zona hijau maupun zona kuning.
Kepala Bidang Pendidikan Dsar Ahmad Yani mengatakan, simulasi ini sekaligus mengecek kesiapan pihak sekolah sebelum pembelajaran tatap muka itu nantinya betul-betul jadi dilaksanakan. Beberapa kesiapan itu diantaranya, mengecek fasilitas penunjang protokol kesehatan seperti ketersediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan alat thermo gun. Termasuk juga pembagian shift dan pembatasan jumlah belajar peserta didik.
“Sekarang kami sudah mulai tahap persiapan pembelajaran. Tinggal nanti menunggu koordinasi selanjutnya,” kata Ahmad Yani kepada awak media disela simulasi di SDN 2 Banjar, Senin (10/8).
Lanjut dia, penerapan pembelajaran dengan sistem tatap muka ini nantinya akan diberlakukan secara bertahap di seluruh satuan pendidikan tingkat dasar yang ada di Kota Banjar.
“Penerapannya tentu tidak bisa dilakukan langsung secara serentak. Sekolah mana yang paling siap itu yang akan diperbolehkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah UPTD SDN 2 Banjar, Yayat Maryati mengatakan, dari pihak sekolah tentu akan mengikuti kebijakan dan peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah.
Namun, sebelum pembelajaran secara tatap muka itu dimulai, pihak sekolah akan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak komite sekolah untuk meminta pernyataan kesanggupan atau ijin dari wali murid.
Apabila nanti banyak pihak orang tua atau wali murid yang merasa keberatan karena takut dengan adanya penyebaran virus Corona tentunya hal itu juga akan menjadi pertimbangan oleh pihak sekolah.
“Insya Allah kami mulai mempersiapkan diri seandainya sistem itu jadi diterapkan. Tapi sebelumnya kami juga perlu mengadakan rapat dengan pihak wali murid,” ujarnya.