Mataram - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, I Nyoman Swandiasa mengatakan program 'smart city' yang dicanangkan 31 Agustus 2017 bukan sekadar membuat aplikasi teknologi, tapi juga bagaimana mengelola masyarakat agar 'smart' dalam kehidupannya.
Swandiasa mengatakan, ada enam program smart yang ingin diwujudkan dalam program smart city yakni smart ekonomi, government, society, branding, people dan smart living.
Diakuinya, dalam menata Kota Mataram menuju smart city tidak bisa disamakan dengan kota-kota besar seperti Bandung atau Surabaya. Namun, kecerdasan masyarakat dalam merespons kebijakan pemerintah menjadi bukti kota Mataram siap menjadi salah satu dari 100 smart city yang dicanangkan pemerintah pusat.
"Kota Mataram punya potensi bersaing di level nasional dalam program smart city," tegas Nyoman Swandiasa saat membuka sosialisasi program smart city kepada masyarakat di Mataram, Selasa (2/7).
Kepala Bidang e-Government Diskominfo Kota Mataram Abdul Manan menjelaskan, lebih dari 42 Aplikasi yang di buat Pemkot Mataram dalam mendukung program smart city. Selain itu, Pemkot Mataram telah memasang CCTV di berbagai sudut kota.
"Semua aplikasi terintegrasi dengan sistem layanan yang mendukung program smart city seperti 'call center' 112 dan Mataram Laporku," jelas Manan.
Ketua Tim Smart City Kota Mataram Tajudin Msi menjelaskan, untuk menjadi smart city sebuah kota harus memenuhi beberapa syarat seperti mempunyai lingkungan cerdas, kelurahan cerdas, kecamatan cerdas dan kota yang cerdas.
"Jika salah satu syarat tidak terpenuhi akan terjadi ketimpangan dalam mewujudkan kota yang smart," jelasnya.