Gianyar - Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk kali kedua bekerjasama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BPPEI) Direktoral Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI mengadakan pelatihan prosedur ekspor bagi para pilot project kerajinan perak di Desa Celuk Sukawati.
Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut dihadiri perwakilan dari BPPEI Setyaningsih dan Dari PT ANTAM Tbk diwakili oleh Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Karsiman, di Wr. Mina Mas Ubud Gianyar, Selasa (18/6).
Berdasarkan data Disperindag Gianyar, saat ini di Desa Celuk terdapat sekitar 300 perajin perak namun tidak semuanya beraktivitas karena beberapa kendala. Seperti diketahui, persaingan bebas dan keterbukaan informasi berdampak sangat luas bagi industri ekspor di Gianyar.
Kabid Perdagangan Disperindag Gianyar Heni Sriwahju, saat membacakan sambutan Kepala Disperindag Gianyar mengatakan meningkatkan daya saing produk dan memperluas akses pemasaran secara global pemanfaatan teknologi informasi, mutlak harus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan para perajin perak.
Ditambahkan Heni Sriwahju, kegiatan Workshop Prosedur Ekspor bagi peserta pilot project kerajinan perak dilakukan selama 3 hari (18 s/d 20 Juni) diikuti oleh 30 orang perajin di Desa Celuk.
"Lewat pelatihan ini, kami harap dapat meningkatkan wawasan serta membantu para peserta pilot project sehingga dapat memasarkan produknya secara online sehingga produk IKM/UMKM kita dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain," kata Heni Sriwahju.
Sementara itu, perwakilan dari BPPEI Setyaningsih memaparkan, selama tiga hari kedepan peserta akan diberikan materi tentang overview kegiatan ekspor, prosedur dan dokumen ekspor dan latihan pengajuan SKA (Surat Keterangan Asal/Certificate of Origin Service) secara online melalui e-SKA.
Materi akan diberikan oleh Hesty Dharmanita dari BPPEI. Pada hari kedua atau Rabu (19/6). Materi akan diberikan oleh Untung Setyo Margono dengan bahan tata laksana kepabeanan di bidang ekspor, prosedur transportasi dan penanganan cargo export dan incoterms 2010. Sedangkan pada hari ketiga, Kamis (20/6) akan diberikan materi oleh Sonny Setyawan meliputi sistem pembayaran ekspor, latihan membaca dan memahami L/C dan latihan pengisian dokumen ekspor.
Setyaningsing menekankan pada para peserta untuk mengikuti pelatihan secara utuh, jangan ada yang absen, sebab materi yang diberikan berkaitan satu dengan yang lainnya.
"Materi yang kami sajikan berkaitan satu dengan yang lainnya, jika diikuti setengah setengah maka akan rugi sendiri," tegas Setyaningsih.
Sementara itu, Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari pihak PT ANTAM Tbk Karsiman mengatakan, pelatihan ini sudah kedua kalinya di Kabupaten Gianyar. Pada tahun pertama adalah mengenai pengembangan produk ekspor untuk perak dan tahun ini peserta diberikan materi tentang prosedur ekspornya.
Karsiman menambahkan tahun lalu sudah ada 9 orang perajin perak celuk yang menjadi mitra binaan program kemitraan PT ANTAM Tbk, tahun ini diharapkan makin banyak para perajin yang mengitu jejak mereka. Selain bermanfaat di bidang bantuan permodalan, menjadi mitra binaan juga akan banyak mendapat berbagai fasilitas pelatihan.