Takengon – Masyarakat Kampung Kuyun Uken, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, dalam beberapa hari terakhir ini dibuat resah dengan kemunculan harimau di kawasan kampung mereka. Keresahan mereka semakin bertambah setelah seekor sapi milik salah seorang warga ditemukan mati dengan luka cabikan yang diperkirakan akibat diterkam harimau pada Rabu (5/8).
Menurut salah seorang warga, Ramli, yang konon pernah melihat kemunculan harimau itu, mengatakan hewan buas tersebut muncul sebanyak tiga ekor yang terdiri dari seekor induk dan dua anaknya.
Apa yang disampaikan oleh Ramli dibenarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Resort Konservasi Wilayah 6 Aceh Tengah.
Menurut salah seorang petugas dari Resort Konservasi Wilayah 6, Irman mengungkapkan bahwa dari luka bekas cabikan pada tubuh sapi itu, mengindikasikan bahwa serangan itu dilakukan oleh seekor induk harimau dan anaknya, tanpa menyebut jumlahnya.
“Dari diagnosa sementara setelah melihat bekas cabikan pada tubuh sapi tersebut, kemungkinan besar, serangan terhadap sapi ini dilakukan oleh induk harimau bersama anaknya, sepertinya sang induk sedang mengajari anaknya untuk berburu mangsa” ungkap Irman, Kamis (6/8).
Yang mengherankan bagi Irman, adalah kemunculan harimau sumatera itu di kampung Kuyun Uken, karena berdasarkan peta konservasi BKSDA Aceh, habitat harimau Sumatera di wilayah Aceh Tengah ada di daerah Kecamatan Linge yang jaraknya cukup jauh.
“Cukup mengherankan kemunculan harimau di kampung ini, karena habitat dan wilayah konservasi harimau Sumatera di wilayah ini berada di Kecamatan Linge, cukup jauh dari tempat ini," ujarnya.
Namun setelah dilakukan pengukuran titik koordinat oleh petugas BKSDA tersebut, lokasi tewasnya sapi akibat serangan harimau itu masuk kawasan hutan lindung, meskipun masih dalam wilayah kampung Kuyun Uken. Oleh karenanya pihak BKSDA menganggap bahwa lokasi tersebut masih merupakan habitat bagi hewan liar seperti harimau Sumatera.
Namun demikian, jika hewan buas tersebut terlihat kembali di lokasi, apalagi mendekati perkampungan, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kampung setempat untuk melakukan tindakan antisipasi.
“Salah satu tindakan antisipasi yang telah kami lakukan bersama aparat kampung setempat, adalah memindahkan ternak dari lokasi yang berdekatan dengan kawasan hutang lindung tersebut, karena kalau masih ada yang berkeliaran di sana akan memancing harimau itu untuk kembali datang.