Banyak Capaian Positif, Kinerja Pj Bupati Batang Diapresiasi Kemendagri

Jakarta - Dalam evaluasi kinerja di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Penjabat (Pj) Bupati Batang, Jawa Tengah, Lani Dwi Rejeki memaparkan lima indikator utama capaian kinerja triwulan II periode III tahun 2024.

“Bahwa dari seluruh tim evaluator, menyatakan bahwa kinerja Pj Bupati Batang sangat baik dengan banyak penghargaan tingkat nasional dan regional, yakni mencapai 52 penghargaan. Penghargaan Ini menjadikan bukti bahwa semua perangkat daerah bekerja dengan baik,” katanya usai Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah Triwulan II Periode III Tahun 2024, di Inspektorat Jendral Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (2/12).

Tim evaluator juga menyoroti bahwa Kabupaten Batang memiliki Pj Bupati Lani dengan kinerja terbaik dan tim yang solid, sehingga mendapatkan apresiasi dari Kemendagri. Laporan yang disampaikan mencakup berbagai indikator seperti inflasi, stunting, kemiskinan, penyerapan anggaran BUMD, dan lainnya, yang semuanya mendapat apresiasi.

“Pada Agustus, Kemendagri memberikan apresiasi bahwa Batang adalah Pj Bupati terbaik se-Indonesia untuk kategori fiskal rendah. Selain Batang, Pj Bupati Bekasi dengan fiskal tinggi dan Kota Malang dengan fiskal sedang juga mendapat penghargaan serupa,” jelasnya.

Lani Dwi Rejeki juga menyampaikan, beberapa indikator yang meliputi pengendalian inflasi, pengurangan angka stunting, pengangguran, kemiskinan, dan kemiskinan ekstrem, serta optimalisasi penyerapan anggaran.

“Dalam pengendalian Inflasi di Kabupaten Batang difokuskan pada sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemangku kepentingan lainnya. Kami telah melaksanakan Gerakan Pasar Murah dan Operasi Pasar Beras untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok,” terangnya.

Selain itu, lanjut dia, Pemkab Batang juga menginisiasi penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) terkait belanja tidak terduga untuk pengendalian inflasi daerah. Berbagai langkah telah dilakukan, seperti distribusi bantuan pangan bagi korban bencana gempa di tiga kecamatan dan pengawasan ketat melalui inspeksi pasar. Hasilnya, tingkat inflasi di Batang pada November 2024 tercatat hanya 0,03%, di bawah rata-rata nasional yang sebesar 0,08%.

“Untuk penurunan Stunting di Kabupaten Batang mengalami penurunan signifikan, dari 14,14% pada 2021 menjadi 7,79% pada 2024. Hal ini dicapai melalui program inovatif seperti D'Basinem (Desa Binaan ASI Thok Nem Wulan), Bapak Asuh Anak Stunting, dan GEMATI (Gerakan Makan Telur Setiap Hari),” ungkapnya.

"Kami mengintervensi langsung dengan dana desa dan kemitraan dunia usaha. Pada tahun ini, cakupan pengukuran stunting mencapai hampir 100%, menunjukkan komitmen tinggi pemerintah daerah dalam mengatasi masalah gizi buruk," tambahnya.

Lani juga menyebutkan bahwa melalui kolaborasi lintas OPD dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), angka pengangguran terbuka turun dari 6,64% pada 2022 menjadi 5,67% pada 2024. Salah satu pencapaian besar adalah penyerapan tenaga kerja sebesar 5.310 orang pada Oktober 2024, berkat beroperasinya perusahaan padat karya seperti PT Yih Quan Footwear Indonesia.

“Pelatihan berbasis kompetensi serta sertifikasi tenaga kerja menjadi fokus utama kami. Pemerintah juga mendorong wirausaha baru melalui pelatihan berbasis potensi desa,” tegasnya.

Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, Pemkab Batang mengembangkan strategi berbasis data terpadu. Selain itu, program seperti GerBek Pasar (Gerakan Bersama Keluarga Tepat Sasaran) diluncurkan untuk memastikan bantuan sosial tepat guna.

“Pendekatan kolaboratif dengan pemerintah desa dan sektor swasta memberikan hasil nyata dalam penurunan kemiskinan. Hingga triwulan II, Pemkab Batang mencatat penyerapan anggaran yang efisien untuk mendukung berbagai program prioritas. Fasilitasi Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB), hingga penguatan dana desa menjadi pendorong utama realisasi program yang berdampak langsung pada masyarakat," ujarnya.

“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Batang melalui program yang terarah dan kolaboratif,” pungkasnya.

Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa, Kabupaten Batang di kepemimpinan Pj Bupati Lani Dwi Rejeki mampu menjaga stabilitas dan menciptakan perubahan positif bagi masyarakat Kabupaten Batang.