Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan sarung tangan, Bupati Muda menyempatkan diri berbincang langsung dengan 17 pasien positif yang ditempatkan di rumah isolasi Kubu Raya.
Untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasien, Bupati Muda secara intens dan penuh semangat menanyakan satu per satu pasien positif COVID-19 yang menempati tiga ruangan di rumah isolasi tersebut.
Kunjungan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Marijan bersama Kapolsek Rasau Jaya Iptu Dede Hasanudin memberikan semangat bagi 17 pasien positif yang mayoritas asal Jateng.
Salah satu pasien COVID-19, Mauri menyampaikan keluh kesahnya kepada Bupati Muda, yang mana sebelum dilakukannya rapid test, dirinya bersama teman-temannya hendak pulang ke kampung halaman.
"Sebenarnya kami semua sudah sepakat untuk pulang ke kampung halaman kami masing-masing untuk merayakan Idul Adha, namun kami terkejut saat didatangi petugas medis yang melakukan rapid test dan juga sampel swab dengan alat PCR," ujarnya.
Mauri juga mempertanyakan hasil tes uji sampel swab alat PCR yang dilakukan kepada dirinya dan teman-temannya, karena hasil rapid test yang dilakukan kepada empat temannya yang dinyatakan reaktif, namun dari hasil swab-nya negatif.
"Ada empat teman kami hasil rapid test-nya reaktif, namun setelah dilakukan swab hasilnya negatif semua. Jadi apa yang menjadi tolak ukur pasien itu positif. Padahal kami yang ada di sini tidak merasakan sakit apa-apa. Makanya oleh petugas medis menyampaikan ke kami, kalau kami semuanya tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG)," tuturnya.
Mauri sangat berterima kasih dan bangga atas kepedulian Bupati Muda Mahendrawan karena telah mengunjungi dan melihat perkembangan kesehatan dirinya bersama teman-temannya.
"Kami di sini semuanya tidak menyangka kalau Pak Bupati Kubu Raya mau datang mengunjungi kami malam-malam di sini. Jujur, kami bangga sekali, karena bapak peduli dengan kesehatan kami di sini meski bukan warga Kubu Raya. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak kepada Pak Bupati," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Guntoro, pasien positif COVID-19 lainnya. Guntoro menceritakan kedatangannya ke Kubu Raya merupakan yang kedua kalinya untuk menyelesaikan proyek pembangunan Bumi Raya Land, setelah sebelumnya pada 2019 lalu dirinya juga sudah mulai bekerja di tempat itu.
"Selama saya bekerja menyelesaikan proyek bengunan Bumi Raya Land sejak 4 bulan lalu, saya tidak pernah ke Transmart Kubu Raya. Makanya dirinya menyayangkan pernyataan kalau yang pekerja Transmart Kubu Raya positif COVID-19. Jangankan mau main atau belanja, mau masuk aja kami tidak pernah. Karena kalau pulang kerja, kami langsung ke mess," katanya.
Guntoro merasa terkejut setelah dirinya dinyatakan positif COVID-19, karena dirinya merasa tidak merasakan sakit ataupun gejala lainnya.
"Saya sendiri bingung, kok bisa saya dinyatakan positif COVID-19, padahal saya tidak memiliki penyakit dan tanda-tandanya," paparnya.
Sama halnya dengan Mauri, Guntoro juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang telah mengunjungi dirinya bersama rekan-rekannya.
"Alhamdulillah pak Bupati Kubu Raya ini sangat perhatian dan cepat tanggap terhadap kami di sini. Karena malam-malam mau jenguk kami di sini. Tentunya ini suatu kehormatan dan kebanggaan dari kami, karena sosok kepala daerah ini berani berinteraksi dengan kami yang sudah dinyatakan positif COVID-19. Salut dan dua jempol untuk bupati," ucapnya.