Kediri - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memprogramkan digitalisasi UMKM guna membantu recovery atau pemulihan ekonomi, terutama di tengah pandemi COVID-19.
"Yang biasanya mereka bisa jual offline atau di CFD (kontrak berjangka) tapi sekarang tidak bisa. Karena itu, pemerintah mendorong UMKM ini go digital. Ada memang UMKM yang tidak perlu diapa-apain lagi sudah jadi karena mereka memang sudah bisa mengemas produknya, mereka sudah mengenal dunia daring. Tapi mereka itu ketika saya cek di marketplace kebanyakan tidak spesifik, sehingga perlu ada sentuhan-sentuhan," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri saat dihubungi Minggu (2/8).
Wali kota mengatakan, Pemkot Kediri sudah mempersiapkan agar UMKM bisa memanfaatkan daring (online). Wacana tersebut dibahas secara matang, mulai dari menyiapkan platform digital lokal baru hingga marketplace.
"Kalau nanti tidak bisa langsung ke marketplace karena alasannya menunggu anak, tidak ada stok dan segala macam itu nanti akan diletakkan di platform lokal. Tentu ini butuh kurasi. Mengapa harus dikurasi karena ini masalahnya yang mau kita bentuk adalah competitiveness atau daya saing mereka," ujar dia.
Pemkot Kediri mengadakan pameran UMKM di Balai Kota Kediri. Mas Abu, sapaan akrabnya juga memanfaatkan kegiatan tersebut untuk sharing dan memberikan arahan kepada pelaku UMKM terkait pemasaran.
"Ini tadi habis diskusi menangkap bahwa UMKM kita ini masih belum tahu mereka mau jual kemana. Target marketnya itu belum bagus. Misal tenun ini akan dijual kepada pekerja kantoran, itu siapa?. Apakah badannya kurus atau gemuk. Dari situ, dia juga bisa membuat motifnya match dengan bentuk tubuhnya. Nah itu mereka belum mengerti, harus disentuh," kata dia.
Mas Abu juga mencontohkan tentang pemotretan. Banyak foto-foto produk UMKM yang hampir semuanya kurang bagus.
"Bagaimana orang mau beli kalau mereka tidak tertarik pada first impression. Pandangan pertama sudah tidak eye catching jadi tidak mau beli. Padahal kalau tadi saya lihat produknya bagus. Karena memang ini permasalahan di situ," ujar dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (UMTK) Kota Kediri Bagus Alit menambahkan, nantinya UMKM Kota Kediri ini akan masuk ke dalam platform lokal. Jadi di platform lokal itu semua bisa melihat apa saja produk-produk UMKM Kota Kediri.
"Sehingga nanti semua bisa melihatnya tidak terpencar-pencar," kata Bagus Alit.
Sebanyak 200 produk UMKM seperti aneka suvenir dan kuliner dikurasi oleh Joko Koentono, seorang praktisi advertising di Balai Kota Kediri.
Wali Kota juga meninjau berbagai macam produk UMKM yang dipajang tersebut, dengan ditemani Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar.
Pemkot Kediri sebelumnya juga pernah mengadakan pelatihan foto produk UMKM dan digital marketing. Pemkot juga menggelar pameran virtual, sebagai bagian dari recovery ekonomi.