Batang - Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Batang menerjunkan petugas kesehatan hewan (Keswan) ke sejumlah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan masjid untuk memastikan daging kurban bebas dari penyebaran cacing hati.
Pengecekan dilakukan pada jeroan sapi seperti hati yang rawan menjadi tempat perkembangbiakan cacing tersebut.
Kepala Dislutkanak Batang Windu Suriadji mengatakan, pengecekan dilakukan menyeluruh ke RPH maupun masjid dan musala serta tempat yang dimanfaatkan untuk menyembelih hewan kurban.
“Khusus di tingkat kecamatan kami siagakan para mantri hewan, untuk mengecek langsung kondisi hati sapi setelah penyembelihan,” katanya saat ditemui di Masjid Perumahan Kalisalak, Kabupaten Batang, Senin (17/6).
Setelah dilakukan pengecekan, petugas tidak menemukan cacing hati pada daging kurban dari delapan ekor sapi yang dikurbankan. Meski bentuknya kecil, namun masyarakat tidak boleh meremehkan cacing hati karena jika terkonsumsi akan berdampak buruk bagi kesehatan.
“Jika makanan terkontaminasi cacing hati dampaknya bisa sakit perut, mual dan muntah bahkan komplikasi,” jelasnya.
Sementara itu, panitia kurban Satori menerangkan, tahun ini para sohibul kurban mengorbankan 8 ekor sapi yakni 4 ekor dari RPH Sambong, 4 ekor dari peternak lokal serta 2 ekor kambing.
“Itu semua dari warga sini yang diniatkan untuk ibadah kurban tahun ini,” terangnya.
Panitia dibantu petugas kesehatan hewan dalam memastikan daging bebas dari penyebaran cacing hati. Dari hasil pemeriksaan, petugas menyatakan aman untuk dikonsumsi.
“Insyaallah akan ada 900 kantong daging yang siap disalurkan baik warga sekitar, dan fakir miskin dan panti asuhan di luar perumahan,” imbuhnya.