Takengon – Transmisi lokal penularan COVID-19 yang ditengarai bersumber dari BS, pasien positif di Kabupaten Bener Meriah, terus berlanjut. Tiga warga Aceh Tengah yang berdasarkan tracking yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat pernah terlibat kontak fisik dengan BS, hari ini dilaporkan terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona berdasarkan hasil test swab.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Tengah Yunasri di Takengon, Jumat (31/7).
Yunasri menyebutkan bahwa ketiga orang tersebut, 2 orang berasal dari kecamatan Kute Panang berinisial S (49) dan IDS (14) dan seorang berasal dari kecamatan Pegasing berinisial A (50). Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh gugus tugas, ketiga orang ini pernah bepergian dalam satu mobil dengan BS.
Menurut Yunasri, berdasarkan tracking terakhir yang dilakukan oleh Tim PSC Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah, pihaknya telah mengirimkan sampel swab sebanyak 7 orang dan hari ini sudah keluar hasilnya untuk lima orang, 3 diantaranya dinyatakan positif COVID-19.
“Dari tracking terakhir, kami telah mengirimkan 7 sampel swab dari 7 orang yang ditengarai pernah terlibat kontak fisik dengan BS, hari ini keluar hasil untuk 5 orang dan tiga diantaranya dinyatakan positif,” jelas Yunasri.
Dengan adanya tambahan 3 orang ini, total terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Aceh Tengah menjadi 7 orang.
“Hari ini sudah tercatat 7 orang terkonfirmasi COVID-19 di Aceh Tengah, dan sebenarnya ada 12 orang, namun 5 diantaranya tercatat di Bener Meriah karena merupakan petugas medis yang bertugas di kabupaten tetangga tersebut,” tambah Yunasri.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 di Aceh Tengah, Yunasri menegaskan pihaknya akan terus melakukan tracing dan tracking untuk menginventarisir oerang-orang yang pernah kontak fisik dengan pasien positif.
Untuk itu Yunasri meminta agar masyarakat yang merasa pernah kontak fisik dengan pasien positif agar berkata jujur kepada petugas untuk memudahkan penanganan selanjutnya.
“Kami berharap, masyarakat yang merasa pernah berinteraksi dengan pasien positif, agar jujur kepada petugas supaya mudah dilakukan tindakan medis selanjutnya dan penularan COVID-19 dapat diminimalisir” pungkas Yunasri.