Sentani - Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengimbau kepada para peternak babi untuk mewaspadai virus African Swine Fever (ASF) dengan melakukan berbagai langkah antisipasi salah satunya menerapkan protokol kesehatan (prokes) ternak.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo saat ditemui wartawan baru-baru ini.
"Jadi peternak babi mengikuti petunjuk-petunjuk protokol kesehatan dari petugas yang ada di lapangan yang menangani penyakit ASF,” jelasnya.
Dirinya mengaku sudah berkoordinasi dengan kepala dinas terkait terkait penanganan virus tersebut.
"Tetapi ini obat yang akan kami berikan kepada hewan ternak babi yang belum terinfeksi oleh penyakit demam babi ASF," jelasnya.
Sebelum terinfeksi penyakit ASF, ujarnya, maka melalui dinas terkait kita sudah harus berikan obat terlebih dahulu agar hewan ternak babi itu tidak terkena virus ASF.
Pj Triwarno menegaskan agar masyarakat khususnya peternak babi untuk meningkatkan kebersihan dan juga sanitasi kandang, serta melakukan disinfeksi rutin. Sebab kekebalan ternak babi juga perlu ditingkatkan dengan cara pemberian pakan yang baik dan vitamin, serta tidak memberikan makanan hasil limbah olahan babi ke ternak.
Ia juga imbau kepada masyarakat tidak memotong dan sekaligus mengedarkan ternak babi yang sudah mati.
“Babi yang sudah mati itu harus langsung dikubur atau dibakar untuk mencegah penyebarannya,” tegasnya.
Penyakit ASF memiliki tanda klinis seperti demam tinggi, depresi, tidak mau makan, kemerahan pada telinga, perut dan kaki, serta keguguran pada induk yang bunting dan juga kematian dalam waktu 6 hingga 13 hari.
Meski penyakit ini tidak menular ke manusia, namun Ia mengingatkan agar masyarakat untuk pentingnya menghindari konsumsi daging babi dari wilayah yang sudah tertular virus ASF.