Tanah Datar - Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur kembali menyerahkan bantuan untuk korban bencana banjir dan longsor di wilayah Tanah Datar yang terima langsung Bupati Eka Putra di gedung Indojolito Batusangkar, Senen (3/6) sore.
Suhatri Bur menyampaikan, bantuan yang diberikan beberapa waktu lalu bersama para istri Forkopimda, dab kali ini bersama perantau dan beberapa OPD Kabupaten Padang Pariaman.
"Alhamdulillah ini kunjungan kali kedua saya bersama pimpinan OPD dan kali ini hadir bersama perantau Padang Pariaman untuk menyerahkan bantuan secara langsung bagi saudara kami yang terkena musibah banjir bandang bulan lalu," katanya.
Bupati yang akrab disapa Aciak itu berharap bantuan tersebut dapat meringankan penyintas bencana di Tanah Datar.
"Semoga Tanah Datar kembali bangkit pascabencana yang melanda 13 nagari di 6 kecamatan yang menghanyutkan 47 rumah. Saya yakin Tanah Datar akan bisa bangkit kembali, Kami di Padang Pariaman merupakan saudara dan akan selalu bersama," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Aciak didampingi perantau menyerahkan bantuan sebesar Rp125 juta untuk korban 47 rumah yang rusak dengan masing-masing mendapatkan Rp2,5 juta.
"Bantuan ini diserahkan langsung kepada Wali Nagari untuk diserahkan kepada masing-masing warganya dan sisa bantuan untuk masjid yang rusak," tukasnya.
Sementara itu, Bupati Eka Putra menyampaikan terima kasih atas bantuan dari seluruh dunsanak dan perantau Padang Pariaman.
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan, ini tentunya menjadi penyemangat bagi kami bahwa kami tidak sendiri, banyak saudara kita dari daerah lain bahkan perantaunya yang turut membantu penanganan musibah ini," ucapnya.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan, sampai saat ini masih ada warga korban hilang sebanyak 10 orang.
"Saat ini tim gabungan terus berusaha mencari korban dan kami terus berupaya untuk menyampaikan duka kepada keluarga korban dan yang mengharap keikhlasan dari keluarga korban, disamping itu juga melakukan normalisasi aliran sungai, perbaikan jembatan, penelusuran ke hulu dengan pembersihan kayu-kayu dan pemecahan bebatuan yang menghambat aliran sungai," jelasnya.
Ditambahkan Eka, disamping itu berbagai upaya dan langkah terus dilakukan pascabencana banjir bandang dan longsor di Tanah Datar.
"Kita akan memasang Early Warning System yang merupakan alat peringatan dini berupa sirine, kemudian membangun Sabo Dam serta relokasi rumah penduduk di zona merah ke lokasi yang lebih aman," pungkasnya.