Pemalang - Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengajak kepada seluruh pendidik dan para pengurus sekolah di wilayah setempat agar bisa berempati dan mengajak anak tidak sekolah supaya bisa kembali bersekolah.
Bupati Mansur meminta para pendidik peka terhadap lingkungan tempat tinggalnya dan memastikan tidak ada anak yang putus Sekolah.
Hal tersebut disampaikan Bupati saat membuka acara Action and Show SPNF SKB, PKBM, LKP, dan PAUD Tingkat Kabupaten Pemalang Tahun 2024 di Alun-alun setempat, Sabtu (4/5).
"Kita ajak Sekolah kembali! kita beri pengertian kepada orangtuanya dan anak-anaknya agar mereka bisa Sekolah kembali. Kita turunkan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pemalang," ujar Bupati Mansur.
Sebelumnya, Bupati Mansur mengatakan, jumlah satuan pendidikan non formal di Kabupaten Pemalang belum mampu menjawab secara signifikan terhadap isu strategis yaitu penanganan anak tidak sekolah. Ia menjelaskan, jumlah satuan pendidikan non formal di Kabupaten Pemalang ada sebanyak 16 satuan pendidikan yang terdiri dari 1 SKB dan 15 SKBM. Kondisi tersebut bisa menggambarkan bahwa daya tampung satuan pendidikan non formal belum sebanding dengan jumlah sasaran anak tidak sekolah di Kabupaten Pemalang.
Terkait hal itu, Bupati Mansur berpesan dan menegaskan kepada semua kelompok masyarakat, ormas, yayasan pendidikan agar dapat berperan secara aktif dan nyata untuk mendirikan layanan pendidikan baru di wilayah Kabupaten Pemalang.
"Diharapkan akses dan kesempatan anak-anak yang tidak dapat mengeyam pendidikan di jalur formal bisa ditangani secara masif dan signifikan," terang Mansur.
Saat ini Pemkab Pemalang terus berupaya untuk mendorong ke tercapainya standar layanan minimum bidang pendidikan, salah satunya melalui program Njuh Sekolah Maning dan program gema PAUD "Gelem Maring PAUD".
"Mari kita syukuri bersama dan menjadi Motivasi capaian indeks SPM bidang pendidikan Kabupaten Pemalang tahun 2024 yang sebesar 74,17℅ atau di level tuntas pratama meningkatkan sebanyak 14,29℅. di tahun 2023 yang berada di level 59,88℅," paparnya.
Ia mengatakan, guna mewujudkan capaian satuan pendidikan tentunya butuh kerja sama antar OPD terkait. Utamanya bagaimana peran opd yang menangani perencanaan dan penganggaran supaya dapat memastikan rencana pengangguran dapat dilakukan secara akurat yang mengarah pada indikator dan sub kegiatan yang dapat mengintervensi capaian-capaian standar minimal layanan bidang pendidikan.
"Mari kita bersama tingkatan lagi kinerja kita sehingga mampu mewujudkan hasil yang semakin baik kedepan," pesan Mansur.
Sebelumnya, Kepala Dindikbud Kabupaten Pemalang Ismun Hadiyo melaporkan, selain sebagai upaya pemenuhan indikator tersosialisasinya keberadaan dan kualitas layanan pendidikan non formal kepada masyarakat di Kabupaten Pemalang. Kegiatan yang rencananya akan berlangsung selama dua hari itu juga bertujuan sebagai sarana untuk mengapresiasi kemampuan peserta didik PAUD di tingkat Kabupaten Pemalang baik dalam aspek kemampuan seni, motorik, bahasa, sosial emosional anak usia dini dan upaya untuk mempublikasikan hasil karya inovasi Life Skill dan P5 dari warga belajar di SPNF SKB, PKBM, dan LKP yang ada di Kabupaten Pemalang.
Beberapa jenis kegiatan pada Action and Show SPNF SKB, PKBM, LKP, dan PAUD Tingkat Kabupaten Pemalang Tahun 2024 meliputi, Pelatihan Kecakapan Hidup (Life Skill), seperti pelatihan tata kecantikan rambut, tata rias pengantin, montir, menjahit busana muslim, tata boga, membatik, dan menyablon kepada masyarakat secara gratis dan gelar karya dalam bentuk market day P5 dari warga belajar SKB, PKBM, dan LKP.
Untuk lomba Pendidik PAUD, meliputi lomba tari kreasi baru, lomba cipta senam anak, lomba menu bekal anak, lomba cipta permainan, lomba cipta APE, dan lomba mendongeng. Selain itu juga ada Pentas Seni serta tarian massal, yaitu tari metik yang melibatkan 2.782 pendidik PAUD dan flashmob tari yang melibatkan 500 penari dari siswa SD, SMP, SMA, SMK di Kabupaten Pemalang.