Makassar - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor saat ini tengah membangun Command Center sebagai bentuk inovasi pelayanan publik. Kota Makassar dijadikan percontohan (role model) dan lokus benchmarking, karena dianggap berpengalaman mengelola Command Center yang sudah dimiliki sejak tahun 2016.
Hal ini dikatakan Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto saat berkunjung ke Diskominfo Kota Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, Command Center atau pusat kendali Kabupaten Bogor nantinya menjadi pusat visualisasi dan integrasi data Kabupaten Bogor yang dilengkapi dengan berbagai infrastruktur untuk kegiatan monitoring, koordinasi dan pengambilan keputusan. Keberadaanya dapat mewujudkan konsep smart city, yang merupakan sebuah konsep bagaimana mengelola kota, dengan cara-cara yang cerdas. Sebagai upaya meningkatkan pelayan publik, dan akan berdampak kepada tingkat pertumbuhan ekonomi.
Fungsi Command Center adalah sebagai pusat kendali, memudahkan koordinasi dengan perangkat daerah. Memudahkan monitoring situasi secara real time, sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan, mempercepat respon laporan atau aduan masyarakat, mempercepat respon tanggap bencana, dan sebagai sumber informasi untuk masyarakat.
Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor Bayu ramawanto menjelaskan, Command Center merupakan salah satu bentuk inovasi yang bisa diberbagipakaikan. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengambil kebijakan yang cepat dan tepat sasaran, juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Alhamdulillah kita bisa banyak belajar dari Kota Makassar. Kenapa Kota Makassar, karena kota ini sudah memiliki Command Center sejak tahun 2016. Pastinya pengalaman yang dimiliki Kota Makassar terutama dalam pengelolaan Command Center bisa dipelajari untuk diterapkan di Kabupaten Bogor,” jelas Bayu.
"Insya Allah tahun ini kita sedang membangun Command Center, oleh karena itu butuh banyak belajar dari yang lebih berpengalaman. Selanjutnya berkaitan dengan aplikasi, kemudian juga termasuk data center yang mereka miliki, banyak yang dipelajari untuk Kabupaten Bogor agar bisa maju seperti Diskominfo di Kota Makassar," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Makassar Ismawaty Nur mengungkapkan, hampir semua data dari SKPD sudah ditampung dan kami kelola secara terintegrasi di Command Center.
Terkait pengelolaan data, urainya, saat ini Indonesia sedang membangun satu data Indonesia, begitu pula di Kota Makassar, jadi secara perlahan kita sudah mulai bisa menarik data dari SKPD dan mengolahnya secara sederhana.
“Tentunya ini dilakukan dengan komitmen pimpinan kami, bahwa Big Data sudah harus dikelola satu pintu di Diskominfo. Semuanya terintegrasi di Diskominfo, termasuk juga pengadaan software tidak diperbolehkan lagi oleh SKPD lain. Jika sudah terlanjur, maka harus ditarik masuk ke data center kami,” ungkap Ismawaty.
Ismawaty mengaku senang karena sudah dijadikan lokasi benchmarking oleh Diskominfo Kabupaten Bogor. Walaupun kami melihat sebenarnya Diskominfo Kabupaten bogor jauh lebih maju, lebih inisiatif, karena contohnya sudah punya jaringan fiber optic sendiri, sementara kita baru mau mengadakan.
“Kami berharap ke depannya kami juga bisa melakukan benchmarking ke Kabupaten Bogor untuk bertukar pikiran. Karena kerja-kerja Diskominfo saat ini membutuhkan percepatan di bidang transformasi digital. Jadi kami ingin sekali belajar hal-hal baik yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Bogor,” terang Ismawaty.