Sanggau - Rasio kesembuhan pasien COVID-19 di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, hingga 21 Juli 2020 mencapai 100 persen dari total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 25 orang. Meski begitu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting menegaskan bahwa data kesembuhan ini bisa sewaktu-waktu berubah karena penularan COVID-19 sulit diidentifikasi kecuali dengan tes swab.
"Dinamika COVID-19 ini cepat. Hari ini bisa nol kasus, besok bisa kembali ada kasus. Sekarang zona kuning, tiba-tiba hijau, bisa juga menjadi oranye," kata Ginting, Selasa (21/7).
Dikatakannya, persentase kesembuhan pasien yang mencapai seratus persen tidak bisa diasumsikan bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir, sebab rasio kesembuhan ini hanya berdasar pada jumlah kasus yang ditemukan.
"Bisa saja ada kasus di mana-mana tapi belum terdeteksi. Karena itu, ketika sekarang nol kasus positif, jangan senang dulu, jangan euforia, karena bisa saja dari zona hijau bisa berubah tiba-tiba," ujar Ginting.
Ginting memprediksi pandemi COVID-19 belum akan berakhir dalam waktu dekat, sebab pandemi bisa dikatakan berakhir bila vaksin dan obat ditemukan serta terjadi herd immunity masyarakat sekitar 80 persen.
"Hanya tiga skenario ini yang memungkinkan COVID-19 berakhir. Dan itu tidak bisa sebentar, bisa berbulan-bulan," pungkasnya.
Nol kasus positif hari ini, lanjut Ginting, harus menjadi pengingat bagi semua masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Dijelaskan, Pemerintah Kabupaten Sanggau juga terus melakukan rapid test sebanyak-banyaknya sebagai deteksi awal SARS COV-2. Bila dalam rapid test ada yang reaktif, akan dilanjutkan tes Swab.
"Jadi tidak boleh senang dulu karena nol kasus positif, karena bisa jadi belum ditemukan. Justru ini harus diwaspadai, karena bisa tiba-tiba melonjak karena belum terdeteksi. Apalagi sekarang, 90 persen yang terkonfirmasi itu tanpa gejala," imbuhnya.