Sentani - PemerintahKabupaten Jayapura melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) melepas ekspor perdana komoditas perikanan ke Singapura. Kegiatan itu dilaksanakan di pelataran Gudang Cargo Garuda, kawasan Bandara Sentani, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (9/8).
Pelepasan ekspor perdana komoditas perikanan itu berupa tiram dan gelembung cina dari CV Putra Tambu Papua ke mitra DKP Kabupaten Jayapura yakni, PT Salmon Oh Enterprise (Malaysia) menuju Singapura.
Pelepasan ekspor perdana tersebut juga turut dihadiri Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw, Wakil Ketua I DPR Papua Yunus Wonda, Anggota DPR Papua Origenes Kaway, Kadis Kelautan dan Perikanan Rudi Afdiner Saragih dan unsur terkait lainnya.
"Ini adalah tindak lanjut kerjasama kita dengan pihak investor asing (PT Salmon Oh Enterprise Malaysia), di mana pada 31 Mei lalu itu kita ada melakukan kegiatan temu bisnis dan pertemuan dengan 20 rekanan yang terpilih di bidang ekspor ikan termasuk CV Putra Tambu Papua dengan pemiliknya adalah bapak Kolombus Bonyadone," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura Rudi Afdiner Saragih.
"Memang saya tekankan kepada mereka terutama kepada beliau (Kolombus Bonyadone) ini harus buktikan sampai ekspor ikan. Kalau tidak dibuktikan itu nanti para investor tidak akan datang lagi, karena kemarin itukan pihak investor semua yang fasilitasi dalam pertemuan bisnis tersebut," sambungnya.
Oleh karena itu, kata Rudi Saragih, pihak rekanan Dinas Perikanan dalam hal ini Kolombus Bonyadone selaku pemilik CV Putra Tambu Papua langsung terus bergerak dan rutin melaporkan kepada dirinya saat gathering bersama para nelayan dari Kabupaten Jayapura maupun dari kabupaten lain dalam rangka melakukan ekspor ikan.
"Selain gathering, mereka juga membuat zoom meeting khusus bersama kita dengan para pelaku perikanan kita pada Juni 2023 lalu untuk kegiatan ekspor ikan. Hasil dari temu bisnis dan kegiatan lain itu adalah yang sekarang ini. Walaupun dalam eskpor ini sebenarnya kilo nya baru puluhan, tetapi nilainya itu adalah ikan yang terbaik. Sehingga pihak investor mau ambil karena melihat kualitas tersebut," katanya.
Dalam kesempatan ini, Rudi menyebutkan kegiatan-kegiatan untuk menunjang ekspor ikan itu harus terus berkelanjutan.
"Seperti pernyataan dari bapak-bapak di DPR Papua maupun yang mewakili Pemprov Papua, harus ada kegiatan lanjutan dan tidak boleh berhenti disini saja. Jadi, kegiatan itu harus terus berlanjut. Ekspor ikan perdana ini bagi kita adalah sukacita kita bersama, sejahtera nelayan, sejahtera pengusaha dan tentunya ada pemasukan bagi daerah ini dalam hal pendapatan asli daerah (PAD)," tutup Rudi Saragih.
Sebagai informasi, pelepasan ekspor komoditas perikanan perdana berupa tiram dan gelembung cina senilai ratusan juta rupiah untuk puluhan ton dari komoditas perikanan tersebut.