Kediri - Kementerian Agama Kota Kediri bersama Pemkot Kediri dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat meresmikan tiga kelurahan menjadi Kampung Moderasi Beragama di aula kantor Kelurahan Burengan, Selasa (8/8).
Tiga kelurahan tersebut, yakni Kelurahan Burengan, Kelurahan Pakelan, dan Kelurahan Mojoroto.
"Jadi Kota Kediri menjadi wilayah ketiga di Jawa Timur yang sudah memiliki kampung moderasi beragama. Kerukunan yang sudah dibangun oleh Walikota Kediri dan Pemerintah Daerah membuat kegiatan ini bisa terlaksana," ungkap Kepala Kantor Kemenag Kota Kediri Moh. Qayyim, dalam sambutan peresmiannya.
Qayyim menambahkan kerukunan antar umat beragama di Kota Kediri sudah sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut terbukti saat memperingati Hari Jadi Kota Kediri yang ke-1.144 beberapa waktu yang lalu.
"Beberapa hari lalu, Pemkot Kediri bersama dengan tokoh agama dan masyarakat menggelar doa bersama antara lintas agama dalam peringatan Hari Jadi Kota Kediri ke-1.144. Hal itu bukti jika kerukunan antar umat beragama di Kota Kediri telah terjalin sejak lama," ujarnya.
Ia berharap dengan launching Kampung Moderasi Beragama ini, Kota Kediri dapat menjadi contoh di wilayah lain untuk memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dan toleran dalam keberagaman, "Semoga Kota Kediri bisa menjadi barometer dalam kerukunan kehidupan bermasyarakat agar tercipta kehidupan masyarakat yang memiliki rasa saling menghargai dan menghormati perbedaan satu sama lain di seluruh Indonesia," harapannya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan dalam sambutannya dari hasil survei Setara Institute tahun 2022, Kota Kediri meraih peringkat 5 besar kota dengan indeks toleransi tertinggi dengan skor 5,850. Ditambah, di tahun yang sama, indeks kerukunan umat beragama Kota Kediri masuk kategori tinggi (4,47) dari skala 5.
"Adanya kampung moderasi beragama di Kota Kediri jadi langkah tepat untuk terus merawat harmonisasi dalam bermasyarakat. Keberadaan kampung moderasi beragama dapat menjadi cerminan, miniatur kehidupan bermasyarakat di Kota Kediri," ucap Ferry.
Tak lupa Ferry mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan ikut menjaga kondusifitas kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Kediri.
"Terima kasih kepada Kementerian Agama Kota Kediri dan FKUB yang telah mendukung tumbuhnya nilai toleransi dan harmonisasi melalui kampung moderasi beragama," imbuhnya.
Ia berharap terus terjalin kolaborasi dan sinergi apik antara Pemkot Kediri, Kemenag dan FKUB. Utamanya melalui program edukasi dan pembinaan pada masyarakat mengenai penerapan moderasi dan toleransi yang tepat dalam perilaku sehari-hari.
"Saya harap ke depan ketiga kelurahan ini memiliki program dan berkolaborasi untuk mengedukasi masyarakat, menyebarkan nilai perdamaian, serta mengembangkan kampung moderasi ini. Sesuai dengan visi Kota Kediri yaitu mewujudkan Kota Kediri unggul dan makmur dalam harmoni," pungkasnya.