Martapura – Komisi II DPRD Kabupaten Banjar kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar guna menindaklanjuti pembahasan tentang evaluasi pelayanan dan penyertaan modal.
“Kami kembali membahas masalah pelayanan dan penyertaan modal yang diestimasikan sebesar Rp30 miliar,” kata Direktur PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar,kemarin.
Dijelaskan dana tersebut diperlukan untuk proyek perpipaan PDAM Intan Banjar tahun ini.
“Jumlahnya pun masih belum final, karena masih dalam tahap pembahasan,” ujarnya.
Syaiful menjelaskan saat ini pihaknya akan memperluas cakupan layanan air bersih dari PDAM Intan Banjar untuk beberapa wilayah antara lain perpipaan sepanjang jalur Jalan A Yani (Kecamatan Gambut) dan Sungai Lulut (Kecamatan Sungai Tabuk).
“Khususnya untuk perpipaan jalur A Yani, Gambut dan Sungai Lulut yang berukuran enam inci akan diganti dengan ukuran lebih besar yakni 500 Liter/detik. Pasalnya daerah tersebut sudah ada pengembangan dengan berdirinya bangunan mall, perhotelan dan lain sebagainya. Berdasarkan pengembangan wilayah dan permintaan masyarakat tersebutlah, kita harus menyiapkan perpipaan berukuran besar,” ungkapnya.
Syaiful juga memastikan untuk jaringan perpipaan di kawasan Bandara Syamsuddin Noor, sebagai kawasan metropolitan atau Aerocity semuanya sudah aman dan terlayani.
“Sebanyak 23 ribu pelanggan kita yang ada di kawasan Landasan Ulin–Peramuan sudah menikmati layanan air bersih PDAM Intan Banjar yang terkoneksi dengan Bandara Syamsuddin Noor,” paparnya.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banjar Pribadi Heru Jaya mengungkapkan selain membahas terkait cakupan layanan dan penyertaan modal, pada gelaran RDP sempat dibahas terkait rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pernyataan modal yang sudah memasuki proses di Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Banjar.
“Awalnya untuk penyertaan modal diajukan sekitar Rp130 Miliar lebih untuk 5 tahun mendatang. Tapi, setelah melalui berbagai tahapan pembahasan terlebih saat ini pandemi COVID-19 maka diestimasikan menjadi sebesar Rp30 miliar. Namun belum tentu juga realisasinya Rp30 miliar karena harus bikin perda dulu,” terangnya.
Dikatakan Heru, pihaknya juga ingin penyertaan modal untuk PDAM Intan Banjar lebih besar dari Rp30 miliar. Mengingat perencanaan business plan-nya ke depan dapat melayani enam kecamatan yang sangat strategis.(Kominfo Banjar/zai/syadi).