Takengon - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah mencanangkan Gerakan Mandiri Pangan (Gampang) sebagai upaya mencegah krisis dan peningkatan cadangan pangan di daerah setempat.
Dengan dukungan penuh jajaran Dinas Pertanian dan seluruh penyuluh, dilakukan tanam perdana komoditi jagung seluas kurang lebih 100 hektare di Desa/Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (21/7).
Penanaman jagung ini didukung oleh peran serta kelompok-kelompok tani yang ada di Kampung Karang Ampar dan sekitarnya.
Hadir dalam acara tanam perdana menggunakan mesin tanam jagung tersebut, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Kapolres AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat, Kepala Dinas Pertanian Nasrun Liwanza, Asisten Ekonomi Pembangunan Harun Manzola, Camat Ketol, Hardi Selisihmara, dan seluruh penyuluh pertanian, khususnya yang ada di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ketol.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah Nasrun Liwanza mengatakan bahwa instansi yang dipimpinnya merupakan leading sector dalam mengawal ketahanan pangan di daerah. Untuk itu pihaknya siap untuk berada di barisan depan dalam menggerakkan masyararakat guna mendukung upaya peningkatan cadangan pangan.
“Sebagai leading sector dalam mengawal ketahanan pangan, kami bersama seluruh penyuluh pertanian dan kelompok tani, siap untuk menggerakkan potensi sumber daya yang ada untuk mendukung program ketahanan pangan di daerah ini," ungkap Nasrun.
Nasrun juga menyampaikan rasa terima kasih kepada kelompok-kelompok tani yang dengan sukarela mendukung gerakan mandiri pangan ini. Dirinya tidak menduga, hanya dalam beberapa hari saja para petani yang tergabung dalam kelompok tani di Kampung Karang Ampar ini bisa menyiapkan lahan seluas 100 hektar untuk kegiatan penanaman komoditi jagung ini.
Menurutnya, ini merupakan awal yang bagus untuk menggerakkan petani mengoptimalkan lahan untuk memperkuat cadangan pangan.
Sementara itu, Bupati Shabela Abubakar mengharapkan seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Aceh Tengah untuk turut berperan aktif mendukung program kemandirian pangan ini.
“Urusan ketahanan pangan bukan semata tugas dan tanggung jawab Dinas Pertanian, tapi menjadi tanggung jawab kita bersama, saya ingin seluruh dinas bersinergi mendukung gerakan mandiri pangan ini, saya minta setiap dinas punya minimal dua hektar lahan untuk ditanami dengan komoditi pangan seperti jagung ini atau komoditi pangan lainnya, kepala dinas bertanggung jawab mulai dari proses pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen dan pasca panen, melalui percontohan seperti ini. Kita harapkan dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan gerakan ini secara swadaya. Dengan demikian kita akan memiliki cadangan pangan yang cukup sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi COVID-19 yang sampai saat belum juga berakhir,” kata Bupati Shabela.
Shabela juga berpesan kepada para ketua kelompok tani agar merawat dengan baik tanaman jagung yang ditanam hari ini. Dia juga meminta para penyuluh pertanian terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada kelompok tani, sehingga program ini dapat berhasil secara optimal.
“Kepada saudara-saudara ketua dan anggota kelompok tani, saya titip tanaman jagung yang kita tanam hari ini, tolong dijaga dan dirawat dengan baik supaya hasilnya optimal, dan kepada seluruh penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah ini, saya minta untuk terus mendampingi dan membina kelompok tani, keberhasilan program ini ada ditangan kalian” tandas bupati.
Di tempat yang sama, Kapolres Aceh Tengah AKBP Mahmun mengatakan, kesiapan jajarannya untuk mendukung penuh program ini.
“Pak Bupati, jajaran Polres Aceh Tengah siap mendukung program ketahanan pangan ini. Nanti saya juga akan perintahkan semua polsek untuk membuat lahan percontohan ketahanan pangan dengan komoditi jagung juga, selain bisa jadi cadangan pangan, jagung juga punya nilai ekonomis yang cukup baik, dari segi keamanan, personel kami juga siap untuk mengamankan program ini,” ungkap Mahmun.
Selain komoditi jagung, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah juga sudah melakukan gerakan tanam bawang merah di beberapa lokasi yang agroklimatnya sesuai untuk pengembangan komoditi ini. Selain itu program intesifikasi padi sawah dengan pola tanam jajar legowo menggunakan benih unggul Inpari dan Ciherang juga terus dilakukan di semua wilayah yang meiliki potensi lahan sawah dengan ketersediaan air yang cukup.