Pangkep — Pemerintah Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, terus berupaya mendorong para nelayan agar menjaga lingkungan laut agar terhindar dari illegal fishing dan kelestarian sumber daya semakin terjaga.
Hal ini merupakan komitmen Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau untuk bisa memajukan perekonomian dan kesejahteraan untuk wilayah kepulauan di daerah setempat.
“Sebagai pemerintah kita telah mengupayakan pelbagai bantuan untuk bisa diberikan kepada masyarakat nelayan kami yang ada di pulau,” kata Muhammad Yusran Lalogau saat menjadi pembicara di kegiatan “Big Build” dengan tema Restorasi Terumbu Karang melalui Kemitraan: Di Indonesia, Oleh Indonesia dan Untuk Indonesia yang dilaksanakan PT Mars Symbioscience Indonesia, Senin (10/7)
Bupati MYL juga menyampaikan di forum tersebut, tentang pekerjaan nelayan kepiting rajungan, yang kerap mengalami kerugian karena nilai harga. Misalnya, nelayan sudah mengeluarkan biaya oprasional untuk kegiatan rajungan, namun setelah dijual hargnya turun.
“Maka dari itu, kita harus membuat konsep yang berkelanjutan, agar nilai harga hasil rajungan nelayan tidak turun dan bisa mendapatkan keuntungan yang dirasakan nelayan,” katanya.
Bupati MYL juga menuturukan, selama ini Pemerintah Kabupaten Pangkep memberikan bantuan tangkap untuk nelayan, yang ramah lingkungan, karena dirinya menyadari laut ini harus dijaga dari kerusakan lingkungan.
“Kita terus mengupayakan agar laut terjaga dari illegal fishing, agar sumber-sumber daya yang di laut tetap terjaga,” ujarnya.
Bupati MYL juga mengapresiasi kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, LSM, pihak swasta, dan masyarakat untuk berkolaborasi secara masif dalam kegiatan restorasi terumbu karang dengan menggunakan metode MARRS (Mars Asissted Reef Restoration System).
Dirinya berharap, hal ini mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat pulau nantinya, dan juga mampu berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Pangkep.