Semarang - Petugas kesehatan telah melakukan deteksi dini penyakit frambusia yang dilaksanakan di seluruh Puskesmas wilayah Kabupaten Batang tahun 2023 terhadap 7.953 orang anak sekolah usia di bawah 15 tahun. Hasilnya tidak menemukan kasus tersebut di Kabupaten Batang.
Maka untuk mendapatkan dukungan penuh menuju Kabupaten Batang Bebas Frambusia Tahun 2023, Dinas Kesehatan menjalin kemitraan bersama para Camat dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Penyakit Patek merupakan penyakit menular kronis. Walaupun tidak mengakibatkan kematian, namun dapat menyebabkan kecacatan fisik.
Sekretaris Dinas Kesehatan Batang Ida Susilaksmi mengatakan, penyakit Patek dapat mengakibatkan terjadinya kecacatan fisik di kulit, tulang, tulang rawan dan jaringan lainnya dan bisa terjadi mutilasi (mritili).
“Secara psikologis penderitanya dapat dikucilkan dan mengalami diskriminasi karena melihat kondisi kulit yang dipenuhi jaringan parut bekas koreng,” ungkapnya, saat menggelar Rakor Evaluasi Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit, di Balemong Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (24/5/2023).
Bentuk dukungan direalisasikan dalam bentuk dibubuhkannya tanda tangan dari seluruh Camat, Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Batang.
“Dukungan ini bermanfaat bagi Kabupaten Batang yang akan menjalani penilaian untuk mendapatkan sertifikat Bebas Frambusia,” imbuhnya.