Bupati Sigi Rakor Bersama Mendagri Bahas Pilkada dan Penanganan COVID-19

Palu - Bupati Sigi Mohamad Irwan mengikuti Rapat Koordinasi Pemantapan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 dan Penanganan Wabah COVID-19 yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Gedung Polibu, kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jumat (17/7).

Rakor ini juga diikuti oleh wagub Sulawesi Tengah, Forkopimda, dan kepala daerah se-Provinsi Sulawesi Tengah.

Wakil Gubernur Sulteng Rusli Dg. Palabi menyampaikan bahwa dari data realisasi Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) terdapat 3 kabupaten mencapai di atas 90 % yaitu Kabupaten Banggai, Banggai Laut dan Sigi. Sementara Kabupaten Morowali Utara, Poso, Tojo Unauna dan Tolitoli serta Kota Palu berdasarkan data realisasi BPKAD Provinsi Sulteng masih kurang dari 50 %. Untuk realisasi provinsi sendiri dilaporkan telah mencapai 82,89 %.

Di bagian lain, wagub mengatakan Sulawesi Tengah kini jadi satu dari 5 provinsi sesuai data gugus tugas nasional dengan tingkat penyembuhan lebih dari 85%. Bahkan dari update terakhir per 16 Juli 2020, menunjukkan dari 195 kasus positif, sebanyak 175 pasien dinyatakan sembuh (89,78%) dan 6 pasien meninggal (3,08%).

Terkait kesiapan new normal, wagub menekankan supaya kabupaten/kota mengantisipasi keberadaan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dapat menularkan virus ke orang lain, sehingga pelacakan OTG tandas wagub harus dilakukan sampai ke akar-akarnya termasuk di lingkup penyelenggara pilkada harus steril dari COVID-19 supaya tidak muncul klaster penularan baru.

Ia juga minta kabupaten/kota terus mendisiplinkan masyarakat supaya tidak tawar menawar melaksanakan protokol kesehatan.

wagub berharap dengan hadirnya mendagri, dapat memberi penguatan-penguatan guna mewujudkan tatanan normal baru dan sukses pelaksanaan pilkada serentak di Sulteng yang jurdil, luber dan aman COVID-19.

“Saya harap dari pertemuan koordinasi ini dapat dijadikan sarana berkonsultasi untuk mencari jalan keluar,” ujarnya mewakili gubernur.

Berdasarkan data yang di rilis dari Kemendagri untuk Kabupaten/Kota peserta Pilkada Serentak tahun 2020 di Provinsi Sulawesi Tengah yang sudah berhasil mentransfer dana NPHD 100% dari 9 Kota terdaftar sebagai berikut:

NPHD KPU sudah 100% Kabupaten/kota Banggai, Banggai Laut, Sigi ; NPHD Bawaslu sudah 100% Kabupaten/kota Toli-Toli, Tojo Una-Una, Banggai, Sigi; dan NPHD PAM yang sudah mencapai 100% hanya Kabupaten Banggai Laut.

Adapun dana NPHD Kabupaten/kota yang belum mencapai 50% yakni NPHD KPU Kabupaten/kota Toli-Toli, Morowali Utara, Poso, Palu; NPHD Bawaslu Kabupaten/kota Morowali Utara, Poso, Palu dan NPHD PAM dari Provinsi Sulawesi Tengah, Kab. Morowali Utara, Sigi. Catatan lebih lanjut NPHD PAM yang 0% untuk Kabupaten Toli-Toli, Poso, Tojo Una-Una.

Atas laporan tersebut, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan apresiasi kepada pemda yang sudah tinggi realisasinya dan juga berharap agar pemda lain segera mempercepat realisasi NPHD karena sangat esensi mendukung kerja KPUD, Bawaslu dan keamanan.

Adapun kekurangan anggaran pilkada yang dialami beberapa pemda karena alokasi fiskalnya yang terbatas maka kata eks kapolri bahwa DPR dan Kemenkeu telah menyetujui tambahan anggaran lebih dari 4,77 T Rupiah untuk membiayai pengadaan alat proteksi diri dan penambahan TPS. Tambahan itu lanjutnya sudah dikucurkan sekali dari 3 tahap yang dijadwalkan.

Setelah pengucuran tahap pertama, Ia pun menginstruksikan jajarannya segera menyiapkan peraturan bersama dengan K/L terkait supaya prosedur pengadaan logistik oleh penyelenggara pilkada dapat dilakukan langsung tanpa lelang karena adanya pertimbangan khusus. Dengan kondisi wabah yang belum berakhir tambah jendral polisi purnawirawan ini dapat diangkat jadi isu strategis oleh para kandidat kepala daerah untuk adu gagasan bagaimana menangani COVID-19 dan memulihkan ekonomi.

Terkait new normal, Mendagri Tito mengatakan, masyarakat harus membiasakan diri pada empat hal krusial yaitu pertama, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan handsanitizer bila tidak ada sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Bahkan lanjutnya memakai masker dan membawa handsanitizer saat bepergian menjadi gaya hidup baru supaya tetap aman dan produktif.

“Ada sesuatu yang hilang kalau (masker dan handsanitizer) tidak dibawa itulah esensi kehidupan baru,” pungkas mendagri.

Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian meluncurkan Anjungan Dukcapil Mandiri Pemkot Palu yang dijadikan percontohan serta penyerahan simbolis masker dan buku manajemen penanganan COVID-19 kepada gubernur dan bupati/wali kota se-Sulteng.