Polewali Mandar - Badan POM Mamuju bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Polman melakukan Pengawasan Makanan Pangan Terpadu di Pusat Pasar Ramadan, yaitu di Pasar Sentral Pekkabata, Kamis (30/3).
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Suaib Nawawi menyambut baik kegiatan tersebut, dirinya mengapresiasi masyarakat khususnya pedagang atas kepatuhan memperhatikan kesehatan pada dagangan yang dijajakan.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPOM atas kegiatan yang dilakukan. Pangan yang diasarkan ada yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin. Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh BPOM, itu ditemukan sampel yang diperiksa itu semua negatif dari bahan yang saya sebutkan tadi, jadi memang ini bersifat sampling tetapi saya kira ini mengabarkan bahwa tingkat kepatuhan pedagang makanan di Kabupaten Polewali Mandar cukup baik, memperhatikan masalah kesehatan khususnya pada konsumen," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Polewali Mandar Andi Chandra menyampaikan, pihaknya telah melakukan tindakan dan edukasi kepada Para pedagangan dan pembeli terkait kemanan pangan yang diperjualbelikan.
“Tadi siang kami turun juga bersama Balai POM untuk melakukan pengawasan sarana disfungsi perdagangan dan yang kita temukan ada di retail modern sama toko-toko besar, itu produk yang rusak ada 111 produk, produk yang expire 181 pcs, dan produk tanpa izin edar 490 pcs. Itu sudah kita lakukan pembinaan, ada juga langsung pemusnahan ditempat dan telah kita edukasi sama para pedagang dan pembeli termasuk juga yang ada di Pasar Pekkabata untuk keamanan pangannya," kata Andi Chandra.
Selain pengawasan bahan pangan olahan, Badan POM melakukan tes sampling dan pengujian terhadap 25 sampel pangan jajanan buka puasa, dengan hasil negative. Hal tersebut dikatakan Dwiki Agil Ramadan selaku Ketua Tim Pemeriksaan Badan POM Mamuju.
“Kita sudah melakukan uji dari 25 sample, alhamdulillah semuanya negatif. Untuk kegiatan ini kebetulan kita keliling Sulawesi Barat, pada Selasa kita lakukan di Kabupaten Majene, sebelumnya kita lakukan juga di Kabupaten Mamuju untuk kedepannya akan dilakukan Kabupaten Pasang kayu. Kalau di Polman kita pusatkan di Pasar Pekkabata, terus untuk sarana distribusi pangan kita menyebar, ada yang di sarana ritel modern, seperti alfamidi terus ada juga di toko-toko grosir dan ada juga toko-toko yang kita target itu yang kriteriakan dia menjual parsel. Untuk di wilayah Kabupaten Polman ditemukan produk rusak sebanyak 111 pcs, produk kedaluwarsa 181 pcs, produk tanpa izin edar 490 pcs, dengan nilai keekonomian dari semuanya itu sekitar Rp5.679.000 dan semua sudah kita tindak lanjuti dengan dimusnahkan," tandas Dwiki.