Demak - Bupati Demak Eisti'anah mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Intervensi Penurunan Kemiskinan Ekstrem di Gedung Grhadika Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Senin (27/3).
Rakor dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah Sumarno, jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, serta Bupati dan atau Wakil Bupati se-Jateng.
Ganjar menyampaikan, fokus utama pembahasan pada kegiatan tersebut yakni 17 Kabupaten dan Kota yang diakselerasi untuk kemiskinan ekstrem yang meliputi Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri dan Wonosobo.
"Pertama, mulai dieksekusi beberapa program untuk intervensi kemiskinan ekstrem. Umpama tadi soal rumah tidak layak huni, jambanisasi dan air bersih," kata Ganjar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (27/3).
Ganjar menitikberatkan percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, dengan membangun bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, air dan listrik untuk keperluan rumah tangga.
Adapun, jumlah RTLH yang akan dibangun untuk 17 kabupaten dan kota prioritas hasil musrenbang sebanyak 30.844 unit, jambanisasi 29.641 unit, listrik 16.079 unit dan air 36.139 unit.
Sementara untuk rincian RTLH per kabupaten dan kota, yaitu Banjarnegara (482 unit), Banyumas (4.073 unit), Blora (4.180 unit), Brebes (402 unit), Cilacap (1.837 unit), Demak (1.790 unit), Grobogan (7.144 unit), Kebumen (530 unit), Klaten (51 unit), Magelang (1.063 unit), Pemalang (1.800 unit), Purbalingga (1.094 unit), Purworejo (434 unit), Rembang (1.888 unit), Sragen (1.312 unit), Wonogiri (516 unit) dan Wonosobo (2.248 unit).