Bogor - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, fokus mengendalikan harga bahan pokok yang berpotensi mengalami kenaikan secara signifikan hingga Lebaran 2023.
"Kenaikan harga ini memang biasa terjadi di awal Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Namun, mudah-mudahan dengan operasi pasar, dengan intervensi dari pemerintah, bisa mengendalikan harga-harga," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim, Senin (27/3).
Dedie menyampaikan, Pemerintah Kota Bogor akan mengadakan operasi pasar murah yang dilaksanakan di kelurahan maupun titik-titik yang dipilih berdasarkan potensi jangkauan masyarakat yang membutuhkan.
Menurut data pantauan harian Diskopukmdagin Kota Bogor pada Jumat (24/3), sejumlah harga bahan pokok di dua pasar acuan pemerintah setempat yakni Pasar Bogor dan Pasar Kebon Kembang atau dikenal Pasar Anyar, harga cabai keriting naik 20 - 35 persen dari Rp48 ribu sebelumnya menjadi Rp60 ribu - Rp65 ribu dalam dua hari Ramadhan.
Sementara, di Pasar Anyar, harga telur ayam kampung naik tipis dari Rp3.200 menjadi Rp3.500 per butir. Harga cabai rawit hijau naik Rp2 ribu dari Rp48 ribu menjadi Rp50 ribu per kg dan harga tomat naik Rp2 ribu dari Rp12 ribu menjadi Rp14 ribu per kg.
Kemudian, harga kentang dieng turun 11 persen atau Rp2 ribu dari Rp18 ribu menjadi Rp16 ribu, harga cabai rawit hijau besar naik 7 persen atau Rp2 ribu dari Rp28 ribu menjadi Rp30 ribu, dan harga tomat naik 20 persen dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu.
"Lebaran pasti menimbulkan permintaan. Suplainya juga tergantung dari musim, bagaimana kondisi panen, pascapanen dan sebagainya," kata Dedie.
Ia menuturkan untuk informasi operasi pasar murah akan disampaikan kemudian setelah menurut analisa harga-harga dan kesiapan dari dinas dan instansi terkait.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Diskopukmdagin Kota Bogor Mohamad Soleh menyampaikan hasil pantauan harian harga bahan pokok awal Puasa ini kenaikan cabai merah keriting sementara ini memang yang paling tinggi.
Namun demikian, ujarnya, kenaikan harga tersebut biasa mengalami naik turun, tergantung dari beberapa faktor seperti cuaca yang memengaruhi panen dan distribusi. (Ant)