Cibinong - Ormas islam dan perwakilan ulama Kabupaten Bogor sudah melakukan tabayyun atau verifikasi terhadap ucapan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan terkait jual beli jabatan. Pernyataan tersebut dipandang tak bermaksud merendahkan Al Quran.
"Berkenaan dengan pernyataan Plt Bupati Bogor terkait isu jual beli jabatan dalam proses promosi dan mutasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah dianggap melecehkan kitab suci Al Quran, setelah dilakukan tabayyun dengan Plt Bupati Bogor dan jajaran Forkopimda, dan setelah mendengar pernyataan permohonan maaf yang tulus dari Plt Bupati Bogor, maka kami pada hari ini di Gedung Serbaguna 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor bersepakat memaafkan kekhilafan tersebut dan meminta untuk tidak terulang kembali di masa yang akan datang," demikian pernyataan bersama yang disampaikan ormas Islam dan perwakilan ulama di Gedung Serbaguna 1, Rabu (1/3).
Beberapa ormas Islam Kabupaten Bogor yang turut membacakan pernyataan bersama tersebut di antaranya PCNU, PP Muhammadiyah, Mathla'ul Anwar, PUI, DMI, FKUB, BKMT, BKSPP, Persis, Sarekat Islam, Al Washliyah, DDII, Pokja Pondok Pesantren, dan Kyai Ayip Raharja.
Hadir pula jajaran Forkopimda Kabupaten Bogor, di antaranya Kapolres Bogor, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, perwakilan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Sekretaris MUI Kabupaten Bogor, Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah dan jajaran Pemkab Bogor, serta anggota DPRD Kabupaten Bogor.
Para ulama dan tokoh ormas Islam Kabupaten Bogor juga mengajak agar umat ikut menjaga kondusifitas agar program pembangunan di Kabupaten Bogor bisa berjalan dengan baik.
Sementara itu, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para ulama, organisasi Islam, dan masyarakat Kabupaten Bogor.
“Saya mengakui kekhilafan dan memohon maaf kepada seluruh umat islam yang hari ini hadir diwakili oleh para ulama, organisasi Islam dan organisasi masyarakat lainnya, serta anggota DPRD Kabupaten Bogor,” ujar Iwan.
Iwan memohon doanya agar dirinya bisa terus melaksanakan tugas sebagai penyelenggara negara di Kabupaten Bogor. Dirinya akan sekuat tenaga melaksanakan kewajiban dan tugasnya untuk membangun Kabupaten Bogor.
“Saya adalah manusia biasa, pasti menjadi tempatnya salah, saya sama sekali tidak pernah punya niatan tidak baik, apalagi sampai berani menghina kitab suci Al-Quran. Permohonan maaf kembali secara terbuka saya sampaikan,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bogor Madroja Sukarta mengatakan, Plt Bupati Bogor adalah manusia biasa dan memaafkan itu lebih besar pahalanya. Pada pertemuan hari ini, Plt Bupati Bogor sudah menyampaikan permohonan maaf dan para ulama adalah orang-orang yang bijaksana.
“Kami memaafkan dan mendoakan agar Plt. Bupati Bogor bisa kokoh, sehat dan terus mengawal agar Kabupaten Bogor menjadi Bogor yang beradab dan berkemajuan,” ungkap Madroja Sukarta.
Sementara itu, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUi) Kabupaten Bogor, Irfan Awaludin mengatakan, permintaan maaf Plt Bupati Bogor sudah diterima dan sejak awal dan dimaafkan. Setelah forum ini, ia juga berharap ada komunikasi dengan para habaib.
"Saya kira kita semua bersaudara, dan saling memperkuat satu dengan yang lainnya. Di MUI Kabupaten Bogor intinya sudah selesai, permintaan maaf sudah kami terima, tinggal kita memetik pelajaran bahwa sinergitas antara ulama dan umara harus terus dijaga, agar tetap bersatu padu dalam rangka mengawal umat Islam,” jelas Irfan Awaludin.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengimbau untuk sama-sama menjaga stabilitas kamtibmas di Kabupaten Bogor agar terus dalam keadaan yang kondusif. Sehingga, apa yang menjadi tujuan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk masyarakatnya bisa tercapai dengan sebaik-baiknya.
“Kita yang hadir di ruangan ini sama-sama punya tanggung jawab untuk mengajak, menghimbau dan mengedukasi masyarakat supaya tidak terprovokasi. Mari sama-sama menjaga stabilitas dan kondusifitas di Kabupaten Bogor, “ kata AKBP Iman Imanuddin.
Kapolres Bogor meminta semua yang hadir dalam silaturahmi ini untuk memberikan informasi yang berimbang kepada umat agar kondusifitas di Kabupaten Bogor tetap terpelihara dengan baik.
"Sehingga konsentrasi Plt Bupati Bogor beserta jajaran tetap terjaga untuk terus membangun Kabupaten Bogor," tegasnya.
Berikutnya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bogor, Sri Kuncoro berharap para alim ulama, tokoh masyarakat, dan tokoh politik bisa menginformasikan dengan baik dan seutuhnya bahwa hal yang terjadi akibat ketidaksengajaan. Sehingga Kabupaten Bogor tetap kondusif dan pembangunan tetap berjalan.
“Jaga kondusifitas Kabupaten Bogor, sehingga Plt. Bupati Bogor dan jajarannya bisa dengan tenang dalam melayani masyarakat Kabupaten Bogor,” tuturnya.