Martapura - Bupati Banjae Saidi Mansyur membuka Musyawarah Daerah ke-4 Muhammadiyah dan Aisyiyah Banjar di Bendungan Karang Intan, Senin (27/2).
Saidi mengatakan, wajah organisasi Muhammadiyah ke depan sangat dipengaruhi oleh hasil rumusan Musda ini. Ia mengatakan, dalam garis-garis besar program Muhammadiyah tersebut, selain harus memperhatikan keputusan-keputusan organisasional Muhammadiyah di tingkat pusat dan provinsi, juga harus peka dan mampu menangkap aspirasi yang berkembang dimasyarakat.
“Secara internal umat Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti pemahaman agama yang belum maksimal, pendidikan dan ekonomi yang masih rendah serta ukhuwah Islamiyah yang belum sepenuhnya sesuai dengan idealisme Islam. Sedangkan tantangan eksternal ialah maraknya kegiatan pendangkalan iman dan perusakan moral,” ungkapnya.
Saidi berharap Musda ini akan semakin meneguhkan peran Muhammadiyah dalam ikut berpartisipasi aktif mengatasi problematika di bidang ekonomi, kesehatan, sosial kemasyarakatan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banjar periode 2015-2022 Hasbi Rivani menyampaikan, tiga agenda utama yang dibahas dalam Musda, antara lain pertanggungjawaban kepengurusan yang lalu, program kerja baru dan pemilihan pengurus baru periode 2022-2027.
“Kami merupakan daerah yang pertama yang melakukan Musda di Kalsel dan ini menunjukkan bahwa organisasi Muhammadiyah Kabupaten Banjar bersifat dinamis juga gerak cepat merespon sesuai dengan aturan yang berlaku,” imbuhnya.
Musda dihelat di Desa Sungai Alang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar selama dua hari 25-26 Februari 2023, diikuti 122 peserta terdiri dari Muhammadiyah 62 dan Aisyiyah 60 orang.