Kubu Raya - Pemerintah Kubupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, terus memperkuat sistem informasi satu data dengan melakukan penyusunan rencana aksi Satu Data Indonesia (SDI) tahap ketiga.
Kabid Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kubu Raya Fery Setiyoko mengatakan, SDI memiliki peran strategis dalam mendukung transformasi digital yang dapat dimanfaatkan untuk memastikan kebijakan publik yang tepat sasaran.
"Dasar-dasar kebijakan atau keputusan yang tepat dan pelaksanaan program yang efisien ini tergantung dari kualitas data yang digunakan," kata Fery saat menghadiri diseminasi perencanaan dan penyusunan daftar data SDI tahun 2023 di Gardenia Resort and Spa, Kamis (23/2) pagi.
Fery menuturkan, penyusunan rencana aksi SDI ini dilakukan selama 13 bulan yang dimulai Januari 2023 hingga Februari 2024 dengan 8 rencana rangkaian aksi SDI.
"Di antaranya, rencana aksi (renaksi) SDI yang dilakukan Februari 2023, penyusunan prelist daftar data perangkat daerah minggu ke III Februari 2023. Sosialisasi Perencanaan dan penyusunan daftar data SDI minggu ke IV Februari, pembahasan usulan daftar data perangkat daerah, Februari sampai Maret 2023, forum SDI Kabupaten Kubu Raya minggu ke IV Mei, penetapan SK daftar data SDI Kabupaten Kubu Raya, Juni 2023, evaluasi progres unggah data SDI 2023 dilakukan Januari 2024 dan publikasi data SDI 2023 dilakukan pada Februari 2024.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, kegiatan ini merupakan penyusunan rencana aksi SDI yang sudah memasuki tahap ke tiga, yang mana tahap pertama, Kubu Raya telah menyusun geoportal yang berbasis geospasial by name, by address, by coordinat dan by photo.
“Dengan satu data ini, kita berusaha untuk mengejar SDI. Langkah ini bagian dari upaya kita untuk menghubungkan data-data statistik sektoral dengan data geospasial. Sehingga ini akan terlihat lebih jelas, detail dan terklasifikasi dengan baik,” kata Muda.
Muda mencontohkan, setiap tematik yang ada, baik infrastruktur, pendidikan, kesehatan maupun tematik lainnya itu datanya ada di perangkat daerah, dan setiap perangkat daerah ada operator dan simpul jaringan. Dengan SDI ini, akan jauh lebih besar akurasinya dan terklasifikasi dengan baik standar dan kualitasnya.
“Selain itu, instasi vertikal juga bersama-sama semua pihak sebagai produsen data. SDI ini tidak hanya untuk internal kita, tapi juga dibagi pakaikan dan dimanfaatkan semua pihak. Sehingga semuanya terkolerasi dengan semua indikator-indikator yang memperkuat setiap demensi,” tandasnya.