Padang - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat Wahyu Purnama mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumbar menunjukkan tren positif, dimana pada triwulan III di tahun 2022 sebesar 4,54 persen. Ini menunjukkan berlanjutnya tren positif dari triwulan sebelumnya.
“Perbaikan ekonomi ini terjadi akibat di dorong oleh meningkatnya aktivitas perekonomian sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat termasuk kunjungan wisatawan nusantara ke Sumatera Barat dan itu berada pada rengking ke-10 di Indonesia,” ucapnya.
Hal itu diungkapkannya ketika menyampaikan outlook perekonomian Sumatera Barat Tahun 2023 di Aula Anggun Nan Tongga Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Barat, Rabu (25/1).
Dikatakan Wahyu pada saat penyampaian outlook perekonomian Sumbar yang juga dihadiri Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, dan beberapa kepala daerah se-Sumatera Barat dan pejabat lingkup Pemprov Sumbar tersebut bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi di triwulan III sedikit melambat jika dibanding pada triwulan II tahun 2022 itu yang tumbuh sekitar 5,08 persen.
Wahyu menyebutkan keterlambatan tersebut akibat normalisasi permintaan pasar pasca berakhirnya hari besar keagamaan (Lebaran) serta gangguan produksi pertanian pada beberapa sentra produksi yang menahan lapangan usaha pertanian dimana hanya tumbuh sekitar 2,34 persen saja.
“Keterlambatan pasokan pangan juga berakibat pada inflasi oleh karena itu selama kurun waktu 2022 pada triwulan II tersebut inflasi Sumatera Barat tergolong tinggi, ini juga dipicu kurangnya kuota pupuk subsidi,” ujarnya.
Wahyu berharap di tahun ini inflasi Sumatera Barat bisa melandai, hal ini juga telah dilakukan berbagai upaya seperti pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Pangan (GNPP) pada tanggal 19 September 2022 yang menjadi semangat bersama dan langkah nyata memitigasi kenaikan harga pangan dan mendorong produksi sehingga inflasi Sumatera Barat bisa stabil.
Wahyu juga menyebut Sumbar banyak mendapatkan prestasi yang diraih pada saat rakornas TP2DD diakhir tahun 2022 dimana Kabupaten Sijunjung terbaik se Sumatera, Kota Padang terbaik kedua dan Tanah Datar terbaik ketiga dan Provinsi Sumatera Barat terbaik kedua kategori provinsi.
Lima rekomendasi ekonomi Sumbar disampaikannya seperti mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata secara konsisten, hilirisasi komoditas pertanian, mendorong realisasi investasi melalui promosi investasi yang evektif, mempercepat proyek pembangunan infrastruktur strategis nasional dan pengembangan ekonomi digital dengan memperluas kanal pembayaran non tunai di berbagai sektor.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan banyak upaya yang telah dilakukan BI dalam menggerakkan UMKM dan perekonomian di Sumatera Barat seperti event Minang Craft, Hijrahfest dan berbagai kegiatan lainnya.
Audy juga mengatakan, untuk menggerakkan perekonomian di Sumatera Barat selain program Visit Beautiful West Sumatera 2023 juga banyak event-event yang bakal digelar, hingga saat ini sudah 85 event dari kabupaten dan kota yang terdaftar di tahun 2023.
Terkait inflasi daerah, dikatakan Audy, Sumatera Barat termasuk yang tinggi kategori provinsi dan untuk kabupaten dan kota yang tinggi yaitu Kota Padang dan yang terendah yaitu Kabupaten Tanah Datar, bahkan itu terendah untuk wilayah Pulau Sumatera.
Audy berharap untuk tahun 2023 ini Sumatera Barat dapat menekan angka inflasi sehingga perekonomian bisa lebih stabil dan itu juga didukung dari Sumatera Barat sebagai penghasil pangan di wilayah Sumatera.