Denpasar - Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) dalam beberapa bulan terakhir cenderung meningkat di Kota Denpasar. Dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya Puskesmas I Denpasar Timur gencar melaksanakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus secara berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Kepala Puskemas I Denpasar Timur dokter IGA Mirah Herawati saat dihubungi Sabtu (21/1).
Menurutnya, kegiatan PNS dilakukan secara bergiliran di setiap banjar, kali ini dilaksanakan Banjar Kayumas Kelod, Pagan Tengah, Sebudi, Sima dan Sumerta. Dalam kegiatan ini langsung dilakukan Tim dari Puskesmas I Denpasar Timur dan Tim Jumantik di setiap banjar.
Dalam pelaksanaan program PSN yang dilakukan adalah memberikan sosialisasi terkait menguras tempat penampungan air, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk. Menanam tanaman pengusir nyamuk. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Lebih lanjut dikatakannya, PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) terutama pada saat musim penghujan.
Selain PSN 3M Plus, jelasnya, untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue ia mengaku Tim Jumantik (juru pemantau jentik) melakukan pemantuan langsung ke rumah-rumah masyarakat setiap harinya.
"Gerakan ini merupakan salah satu upaya preventif mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)," ungkap Herawati.
"Dengan langkah ini diharapkan kasus DBD di Kota Denpasar dapat ditekan," tandasnya.