Kabupaten Cirebon - Besarnya jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, menjadi perhatian dari TNI untuk mencarikan solusinya. Salah satu solusi yang akan dilakukan, yaitu penggunaan alat pengolah sampah, yang penggunaannya sudah dilaunching oleh Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Kegiatan launching tersebut juga, dihadiri secara virtual oleh Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Kol Inf Afriandy Bayu Laksono dan Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih.
Menurut Afriandy, mesin pengolahan sampah yang dilaunching oleh Pangdam, akan membuat sampah menjadi memiliki nilai ekonomi. Produk yang akan dihasilkan dari mesin tersebut, yaitu braket dan pelet karbon.
Saat ini, ujar Afriandy, masyarakat yang menggunakan bahan bakar braket, masih menggunakan batu bara. Namun jumlah batu bara, tentunya bisa habis jika terus dieksplorasi.
"Sehingga braket sampah ini, bisa dijadikan solusinya," ujar Afriandy.
Dengan menggunakan mesin pengolahan sampah ini, bukan hanya membantu untuk menjaga lingkungan, tapi juga memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat.
Kedepannya, pihaknya akan mencoba untuk berkoordinasi kepada sejumlah pihak, agar bisa memanfaatkan mesin tersebut, untuk dijadikan sebagai pengolah sampah di Kabupaten Cirebon.
"Semoga saja kami bisa mendatangkan alat tersebut ke Cirebon dan bisa digunakan," ujar Afriandy.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih juga mengapresiasi kepedulian TNI, terkait problem sampah yang terjadi hampir diseluruh wilayah di Indonesia.
Menurut Ayu, pihaknya juga saat ini sudah melakukan berbagai langkah untuk penanganan sampah. Salah satunya, yaitu pembuatan TPA di Desa Kubangdeleg Kecamatan Karangsembung.
"Sekarang tinggal pembangunan jalannya saja," kata Ayu.
Walaupun begitu, pihaknya menginginkan permasalahan sampah, bisa diselesaikan di tingkat desa saja. Sehingga ia sangat mendukung penggunaan mesin pengolahan sampah tersebut.
Ayu juga mencontohkan, Desa Ciawigajah, merupakan salah satu desa yang bisa dijadikan rujukan dalam pengelolaan sampah desa. Desa ini sudah bisa mengelola sampah dengan baik.
"Bahkan sampai kekurangan sampah," kata Ayu.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, desa ini bukan hanya berhasil menjaga lingkungan saja, namun juga meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Karena menurut Ayu, dengan adanya pengelolaan sampah tersebut, bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Pada unit pengelolaan sampah di desa ini, sudah berhasil melibatkan sebanyak 25 warganya menjadi karyawan.
"Bahkan bisa menjadi wisata baru dan bisa membeli kendaraan," kata Ayu.
Ia berharap, kerjasama dengan TNI ini, akan membantu mempercepat penanganan sampah di Kabupaten Cirebon. Karena menurut Ayu, permasalahan sampah bukan hanya tugas Pemda saja, namun juga tugas bersama.
Ayu mengungkapkan, salah satu keberhasilan capaian vaksinasi COVID-19 juga, merupakan hasil kerjasama semua pihak, yang didalamnya terdapat TNI dan Polri.
"Oleh karena itu, penanganan sampah juga, diharapkan bisa dilakukan secara gotong royong," tandas Ayu.