Bupati Sanggau Pimpin Rakor Penanganan Pascabanjir Bandang

Sanggau - Pemerintah Kabupaten Sanggau menggelar rapat koordinasi penanganan pascabanjir di Dusun Gramajaya dan Dusun Nekan, Desa Nekan, Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat, Senin (13/7). Kegiatan yang berlangsung di ruangan rapat Wakil Bupati Sanggau tersebut dipimpin secara langsung oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi.

Kegiatan rakor diikuti Sekda Sanggau Kukuh Triyatmaka dan sejumlah dinas instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Cipta Karya, Dinas Perkebunan dan Perternakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemerintah Desa , Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tim Reaksi Cepat.

Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan, meskipun bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Sanggau hanya sebentar, namun dampak yang dirasakan sangat besar. Kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang menjadi korban bencana banjir tersebut, melainkan juga turut timbul permasalahan sejumlah infrastruktur yang juga rusak seperti pagar SDN 08 Nekan, Kantor Desa Nekan dan putusnya jembatan penghubung akses utama Dusun Gramajaya menuju Dusun Punti Kayan yang harus segera diperbaiki.

"Setidaknya ada dua dusun yang terdampak banjir yaitu Dusun Gramajaya ada 135 rumah warga terendam dan di Dusun Nekan 118 rumah warga juga terendam," ujar Paolus.

Oleh karena itu, lanjut bupati, sangat penting bagi seluruh pihak terkait, khususnya mereka yang memiliki tanggung jawab dan memiliki kewenangan dalam penanganan bencana banjir di Kabupaten Sanggau untuk dapat benar-benar melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan kewenangan mereka untuk menangani permasalahan pascabanjir serta meminimalisir terjadinya bencana di masa yang akan datang.

Sementara itu, Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot berharap proses bantuan kepada masyarakat untuk cepat dilaksanakan karena yang terdapak sudah mulai kesulitan dalam memperoleh air bersih serta bahan pangan untuk sehari-hari. Kemudian untuk rumah yang rusak serta lahan pertanian yang terdampak untuk segera didata agar dapat diperbaiki.