Sentani - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Jayapura Derek Wouw mengatakan, sesuai instruksi pemerintah pusat, selama masa pandemi COVID-19, masyarakat diminta untuk menunda kehamilan. Hal itu disebabkan karena kehamilan di masa pandemi sangat berisiko untuk kesehatan dari ibu hamil, karena jika pemenuhan gizi rendah akan berdampak pada menurunnya daya tahan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi COVID-19.
"Di masa pandemi ini itu tingkat risiko sangat tinggi, pertama kalau lagi hamil akan ngidam dan muntah-muntah, kemudian kondisi turunnya stamina tubuh, maka rawan terinfeksi corona," kata Derek Wouw di Sentani, Jumat (10/7).
Menurutnya, hal itu juga berpengaruh pada ketersediaan dan kesiapan fasilitas Rumah Sakit yang saat ini lebih fokus pada penanganan pasien COVID-19.
"Rumah sakit lebih banyak fokus kepada pandemi. Dikhawatirkan saat ibu dan janin ini kurang mendapat perhatian di rumah sakit akan berisiko tinggi. Dengan demikian kami mengimbau tunda dulu sementara hingga situasi COVID-19 ini berlalu dengan maksud agar mendapat penanganan yang baik," katanya.
Kendati demikian, tambahnya, bagi masyarakat yang memang sudah terlanjur hamil diharapkan tetap menjaga stamina dan dan asupan gizi selama kehamilan sehingga tidak gampang sakit.
Kemudian dia juga berharap agar koordinasi dengan petugas kesehatan yang melayani juga terus dilakukan untuk keselamatan ibu dan bayi.
"Tapi kalau sudah terlanjur hamil. Kita harap jaga stamina baik, diharpakan bisa melahirkan dengan kondisi baik. Koordinasi dengan petugas kesehatan yang melayani untuk keselamatan ibu dan bayi," ungkapnya.