Pemalang - Salah satu permasalahan dalam usaha peternakan sapi atau kambing adalah kekurangan pakan rumput segar. Oleh karena itu, Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat sangat mengapresiasi Yayasan Al Asma 88 Pemalang (Alumni Anak SMA 1 Pemalang Angkatan 1988) yang telah mengadakan pelatihan pembuatan pakan ternak silase atau metode fermentasi rumput kepada kelompok peternak domba Al Asma di Dukuh Cengis di TPQ Al Asma Desa Simpur Kecamatan Belik, Sabtu (3/12).
Pelatihan tersebut, menurut Mansur merupakan salah satu inovasi sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di Indonesia khususnya di Kabupaten Pemalang. Dalam usaha peternakan itu permasalahannya ada pada pakan, kata dia, artinya harus membutuhkan rumput yang banyak untuk kambing ataupun domba. Sehingga inovasi pembuatan pakan silase atau fermentasi rumput memberikan solusi baru artinya tidak harus memberikan pakan dengan rumput yang segar atau baru.
“Salah satu masalah dalam usaha peternakan itu adalah pakannya. Ini inovasi untuk memberikan makanan bagi ternak , jadi rumputnya tidak harus baru atau segar terus," kata Mansur.
Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah daerah, Mansur menyerahkan secara langsung bantuan suplemen makanan ternak kepada perwakilan peternak di Desa setempat.
Selain itu, diserahkan bantuan dari Yayasan Al Asma 88 Pemalang yaitu mesin pencacah rumput dan mesin pencukur domba yang diserahkan oleh Ketua Yayasan Fajar Riyanto. Pada saat yang sama dikukuhkan Kelompok Ternak Al Asma 88 Dukuh Cengis Desa Simpur oleh Plt Bupati Pemalang disaksikan Plt Kepala Dinas Pertanian, pembina yayasan Al Asma 88 dan Camat Belik.
Sementara itu, Pengajar Institut Pertanian Bogor yang juga alumni SMA Negeri 1 Pemalang, Indah Wijayanti menjelaskan tujuan pelatihan adalah melatih para peternak agar bisa mandiri membuat pakan alternatif pada saat musim kemarau. Pelatihan diadakan selama satu hari dan diikuti oleh 26 orang peternak.
“Pelatihan pembuatan silase jadi pakan fermentasi ini tujuannya untuk para peternak bisa membuat pakan tanpa harus mencari rumput setiap hari. Apalagi kalau di musim kemarau di mana hijauan terbatas jadi silase ini bisa menjadi alternatif untuk pemberian makan. Karena dari sisi nutrisinya pada umumnya hampir semua ternak menyukai silase atau bentuk pakan fermentasi, “ ujar Indah.
Indah berharap dengan kegiatan seperti ini akan meningkatkan jumlah peternak khususnya peternak muda, sehingga Tahun 2023 Indonesia tidak terjadi krisis pangan karena tercukupi ketersediannya.
“Kita berharap akan tumbuh banyak peternak - peternak muda yang /mau bergelut di bidang peternakan demi untuk penyediaan pangan Indonesia sehingga nanti Tahun 2023 yang banyak para ahli katakan bahwa kita akan ada krisis pangan, mudah=mudahan di Indonesia tidak terjadi krisis karena dengan tumbuhnya peternak, maka ketersediaan pangan tercukupi," imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Tetuko Raharjo menyampaikan upaya yang dilakukan Yayasan Al Asma 88 merupakan dukungan bagi ketersediaan pangan di Kabupaten Pemalang, khususnya daging. Mengingat kebutuhan akan daging di Pemalang meningkat setiap tahun, namun ketersediaan di Pemalang belum mencukupi. Sehingga harus mendapatkan pasokan daging dari daerah lain. Dengan kelompok ternak yang dibina oleh Yayasan Al Asma 88, menurut Tetuko ke depan peternakan di Pemalang semakin berkembang dan kebutuhan daging dapat dipenuhi dari daerah sendiri.