Batang - Banyaknya tawuran antar pelajar menjadi keprihatinan bagi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Batang.
“Kami dari PGRI merasa prihatin anak-anak pelajar yang melakukan tawuran. Kami harap ada peran serta orangtua dan masyarakat dalam mencegah aksi tidak terpuji itu,” kata Ketua PGRI Batang Arief Rohman, saat ditemui di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Selasa (29/11).
Tidak hanya itu, ujarnya, peran guru juga sangat utama dalam melakukan koordinasi dan komunikasi intens menjaga anak didiknya agar tidak melakukan hal-hal tidak terpuji.
“Peran guru itu sangat penting, tidak hanya kognif yang diperoleh anak didiknya tapi efektifnya juga terpancar dari dirinya baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat,” jelasnya.
Ia mengatakan, PGRI Kabupaten Batang siap melibatkan Satgas Kusuma Bangsa untuk mengatasi tawuran antar pelajar. Satgas itu, merupakan organisasi sayap milik PGRI yang anggotanya guru - guru pilihan yang siap diterjunkan melakukan pembinaan pelajar.
“Satgas Kusuma Bangsa siap meminimalisir dengan melakukan pembinaan secara prefentif maupun koratif untuk mengatasi aksi tawuran pelajar secara maksimal,” ujar dia.
Ia berharap, tidak ada lagi aksi tindakan yang tidak terpuji dari peserta didik yang menggangu ketertiban masyarakat.