Demak - Bupati Demak Eisti'anah menghadiri acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung Diklat PGRI. Kamis (10/11).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Eisti juga menyematkan kartu peserta kepada perwakilan guru yang hadir pada kegiatan tersebut.
Dalam sambutan dan arahannya, Bupati Eisti menyampaikan, ada satu hal dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara yang harus digaris bawahi, yaitu tentang asas trikon dalam pendidikan.
"Asas trikon terdiri atas tiga asas yang berawalan “kon” yaitu kontinyu, konvergen dan konsentris. Artinya, pengembangan pendidikan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus dengan perencanaan yang baik. Bahwa pengembangan pendidikan bisa dilakukan dengan mengambil dari berbagai sumber sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian bangsa," kata Eisti.
"Ketiga asas itu akan berhasil jika ada dukungan dari keluarga, perguruan dan masyarakat yang merupakan satu kesatuan utuh dalam pendidikan. Oleh karena itu saya sangat berharap Saudara-saudara dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri. Ini merupakan kunci dalam restrukturisasi dan reformasi pendidikan," tambah bupati.
Bupati Demak juga berharap agar peserta dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri.
"Saya sangat berharap saudara-saudara dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri. Ini merupakan kunci dalam restrukturisasi dan reformasi pendidikan," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Demak Sapon dalam laporan nya menyampaikan ada sebanyak 64 anggota yang terdiri dari Guru TK, SD/MI, SMP/MTs.
Sapon berharap dengan adanya bimbingan teknik Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan oleh PGRI Kabupaten Demak ini diharapkan dapat mendorong guru mampu melakukan transformasi diri untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan mengembangkan hasil belajar peserta didik secara holistik dalam upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
"Upaya pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik di satuan pendidikan dapat diwujudkan apabila kepala sekolah dan guru memiliki kapasitas dan kompetensi yang menjadi kunci dalam melakukan restrukturisasi dan reformasi pendidikan," kata Sapon.
Pada kegiatan ini, lanjutnya, kapasitas dan kompetensi tersebut akan ditingkatkan melalui bimbingan dan pendampingan. Kepala Sekolah dan guru diberikan pelatihan pedagogik dan penilaian agar mampu menerapkan kurikulum merdeka dengan metode tersebut, dan selanjutnya didesiminasikan disekolah untuk lebih memperkuat pemahaman dan keterampilan yang diperoleh.