Batang - Pemerintah Kabupaten Batang terus memberikan fasilitas pembentukan keterampilan bagi genarasi muda untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Berdasarkan prediksi kebutuhan tenaga kerja di KIT Batang yang menjadi Proyek Strategi Nasional (PSN) mencapai ratusan ribu. Berbagai pelatihan kerja juga sudah dilakukan oleh Pemkab Batang yang bekerjasama dengan Kementerian Tenaga kerja maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“KITB sesuai arahan Pak Presiden Joko Widodo yang lalu, tujuannya untuk mengatasi masalah pengangguran dan mengatasi masalah ketenagakerjaan di Batang maupun Jawa Tengah,” kata Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai membuka Forum Group Diskusi (FGD) di Aula Kantor Bupati, Kabupaten Batang, Rabu (9/11).
Lani mengatakan, FGD ini sebagai upaya memberikan sosialisasi kepada pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan, agar mengetahui kemanfaatan berdirinya KIT Batang bagi masyarakat.
Tidak hanya itu, ujarnya, Pemkab Batang juga masih memetakan dan menyiapkan kemampuan calon tenaga kerja Kabupaten Batang untuk mencukupi kebutuhan di KIT.
“Setelah para generasi muda tahu manfaat KIT, mereka akan tahu peran adanya peluang kerja maupun usaha turunannya. Sehingga para pemuda Batang tidak akan menjadi penonton saja, tapi ikut berperan aktif mengisi peluang tersebut,” ungkapnya.
Ia meyakini kebutuhan tenaga kerja Kabupaten Batang yang berkompeten untuk mengisi kebutuhan KIT Batang sangat mencukupi.
Sementara itu, Dosen Universitas Negeri Semarang Ananto Aji menyampaikan, adanya peluang bagi generasi muda Kabupaten Batang untuk masuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di KIT Batang sangat besar.
“Tinggal bagaimana saat ini generasi muda terutama anak yang sudah di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan yang sudah kuliah harus benar-benar memanfaatkannya,” terangnya.
Melihat sudah adanya 11 tenant yang akan beroperasi di KIT Batang, jelasnya, para generasi muda harus bisa membaca peluang, kemampuan apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi tenaga kerja disana.
“Contohnya perusahaan Rumah Keramik Indonesia akan membutuhkan tenaga kerja staf sebanyak 165 orang dengan minimal pendidikan SMK,” ungkapnya.
"Jika sudah ada datanya yang dibutuhkan KIT kita harus benar-benar mempersiapkan diri dari segi kemampuan dan syarat pendidikan yang telah tercantum agar peluang masuknya lebih besar," sambungnya.
“Jangan sampai kita meremehkan atau menggampangkan saja karena daerah lain di luar Kabupaten Batang mereka juga sudah ancang-ancang menyiapkan SDMnya,” tegasnya.
Ia mengatakan, jika di Kabupaten Batang sudah tidak ada lagi generasi muda sesuai kebutuhan dan kemampuan yang mereka inginkan pasti akan mengambil dari luar daerah.
Di akhir, dirinya berharap kegiatan forum ini benar-benar dipikirkan dengan matang untuk masa depan.