Sanggau – Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot bersama sejumlah pejabat di lingkup setempat, dandim 1204 dan anggota DPRD meninjau langsung lokasi banjir bandang di Desa Nekan, Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat, Kamis (9/7).
“Akibat banjir bandang Rabu (8/7) sore di Desa Nekan, Kecamatan Entikong, kalau dilihat kondisi secara faktual memang lumayan parah, sehingga masyarakat di sini terdampak semua. Adapun langkah-langkah pemerintah tentu pertama bagaimana pemunuhan kebutuhan pokok masyarakat seperti sembako, sehingga pentingnya mendirikan dapur umum,” ujarnya.
Wabup Yohanes menjelaskan, dapur umum tersebut dibuat karena fasilitas setempat banyak yang hanyut dan rusak akibat banjir bandang. Selanjutnya terkait bantuan sembako yang diberikan terdiri dari beras, minyak goreng, gula, telur, indomie dan susu.
"Beras diberikan dari pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Sanggau, itu akan dibawa besok di sini,” ujarnya.
Bantuan secara simbolis itu, lanjut dia, diberikan dari Dinsos, PMI dan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau.
“Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Sanggau besok kita langsir lagi beras kurang lebih 2,3 ton. Kemudian BPBD kemarin secara simbolis sudah 100 kg beras,” katanya.
Ditambahkan Ontot, selain sembako juga akan dilakukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan secara bertahap.
“Yang parah ini memang jembatan. Ada dua jembatan yang sulit untuk difungsikan. Kalau tidak segera diambil langkah, maka ini akan terputus penghubung jalan dari Desa Nekan ke Dusun Ponti Kayan," ujarnya.
Terkait kesehatan, Ontot mengatakan, ada posko yang akan difungsikan 24 jam untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak banjir bandang. Kemudian terkait kebutuhanair bersih juga akan segera ditindaklanjuti
“Pak Danyon sudah menyiapkan satu tangki secara mobile untuk kebutuhan masyarakat untuk masak. Terkait dengan sandang ada juga pakaian harian dan pakaian anak-anak sekolah yang hanyut akibat banjir bandang ini. Nanti kita berharap kepada masyarakat Kabupaten Sanggau yang ringan tangan untuk dapat membantu pakaian layak pakai kepada masyarakat yang terdampak banjir bandang di Desa Nekan, Kecamatan Entikong ini,” tuturnya.
Ontot menambahkan untuk Dinas Cipta Karya nanti akan menangani air bersih dan kemudian jembatan untuk darurat dari Bina Marga.
“Tetapi mereka dari BPBD Sanggau ini akan terus memonitor perkembangan di lapangan bersama Pak Camat, Forkompimcam dan Puskesmas. Mudah-mudahan ini segera kita tangani terutama berkaitan dengan kebersihan lingkungan, dimana banyak sampah-sampah akibat bawaan banjir bandang,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu juga, Agun Yanto merupakan salah satu warga Desa Nekan yang terdampak ketika diwawancara menyampaikan kronologis terjadinya banjir bandang tersebut.
“Mulai hujan itu kurang lebih pukul 15.00 sore, air mulai menerjang pukul 16.00 hingga pukul 17.00 sore dengan kapasitas air kurang lebih setinggi 1 meter dan sekitar pukul 18.00 sore ketika maghrib sudah mulai surut,” jelasnya.
Agun akui air ini tiba-tiba datang dengan durasi kurang lebih 2 jam, sampai motor warga hanyut dan rumah rusak.
“Pada hari ini kami berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau yang sudah hadir langsung di lokasi banjir bandang untuk melihat langsung akibat dari banjir tersebut dan kami juga berterimakasih atas kepedulian Pemerintah Kabupaten Sanggau terkait bantuan berupa bahan pokok yang diberikan kepada kami. Adapun harapan kami selaku warga terdampak banjir bandang, agar pemerintah daerah untuk dapat perhatikan rumah-rumah warga yang betul-betul rusak parah,” harapnya.