Cirebon - Kabupaten Cirebon kembali memiliki obyek wisata baru. Kali ini, tempat wisata yang baru saja diresmikan oleh Bupati Cirebon Imron, yaitu ekowisata Mangrove Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Rabu (2/11).
Tempat wisata ini menghadirkan wisata hutan mangrove yang dikombinasikan dengan wisata susur sungai, karena lokasinya yang harus ditempuh dengan menggunakan perahu. Rimbunnya hutan mangrove, akan menjadi pemandangan tersendiri yang menarik untuk dinikmati selama menyusuri sungai.
Pengunjung pun bisa melihat langsung sejumlah burung khas pesisir yang memiliki habitat disana. Selain dilengkapi dengan berbagai spot untuk berswafoto, pengunjung juga bisa memanfaatkan walking track sepanjang 100 meter di lokasi ini.
Bupati Imron mengapresiasi kehadiran objek wisata baru di Kabupaten Cirebon ini. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipenuhi, agar sebuah lokasi wisata bisa menjadi rujukan dan kunjungan masyarakat.
"Yang perlu diperhatikan, yaitu akses jalan, kebersihan, keamanan dan kenyamanan," kata Imron.
Oleh karena itu, Imron meminta kepada masyarakat, pemerintah dan sejumlah perusahaan yang ada disekitarnya, untuk bisa berperan dalam pengembangan wisata mangrove ini. Pihaknya juga siap untuk berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait lainnya.
"Kami akan koordinasi dengan BBWS dan kami juga akan mencoba menganggarkan untuk bisa mendukung tempat wisata ini," ujar Imron.
Sementara itu, Hafid Saptandito selaku Community Development Manager Cirebon Power mengatakan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pendampingan dalam rangka mengembangkan wisata mangrove ini. Menurutnya, perusahaan pembangkit listrik itu sejak tahun 2019 telah cukup lama berperan dalam perencanaan obyek wisata ini, bersama-sama dengan komunitas Penggerak Wisata Pengarengan (Pespa), juga pemerintah Desa Pengarengan.
"Kami ingin potensi wisata ini tidak mubazir, kita desain bersama konsep dan kemasannya agar daya tariknya semakin menonjol, bisa jadi kebanggaan di kawasan Cirebon Timur,” ujar Hafid.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon M. Lutfi juga mengapresiasi kolaborasi Cirebon Power (PLTU Cirebon) dengan masyarakat, yang telah berhasil melahirkan objek wisata yang menarik di kawasan Cirebon Timur.
"Ini contoh hasil karya CSR dari Cirebon Power untuk wisata ini, kalau bisa perhatiannya terus ditambah," ujar Lutfi.
Menurut Lutfi, jika hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah saja, maka pengembangan wisata ini akan terhambat. Hal tersebut dikarenakan, adanya keterbatasan anggaran yang dimiliki. Oleh karena itu, ia berharap ada kolaborasi yang lebih nyata dalam pengembangan wisata mangrove ini, baik itu dari Dana Desa, dari Pemkab Cirebon ataupun dari CSR perusahaan yang ada di sekitarnya.