Batang – Menyikapi inflasi di Jawa Tengah yang cukup tinggi hingga 6 persen, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) menggelar Bazar Pangan Murah agar masyarakat, khususnya kalangan kurang mampu di Kecamatan Batang, Kabupaten Batang memperoleh pangan dengan harga di bawah pasar.
Hal itu sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menginstruksikan digelarnya Bazar Pangan Murah di 35 kabupaten/kota.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Dyah Lukisari mengatakan, Batang sendiri bukan menjadi salah satu titik pantau inflasi, namun tidak menjadi alasan tidak digelarnya operasi pasar.
“Sebenarnya titik pantau inflasi yang cukup tinggi di Jawa Tengah ada di Kudus dan Semarang. Namun demikian, Batang juga bisa mempengaruhi titik pusat pantauan, andai kata di sini terjadi gejolak,” katanya, saat meninjau Bazar Pangan Murah, di Pendapa Kelurahan Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Sabtu (29/10).
Ia menyatakan, Dinas Ketahanan Pangan Jateng memilih daerah-daerah yang dinilai masyarakatnya lebih membutuhkan.
“Salah satunya Karangasem Utara yang mayoritas warganya bermata pencaharian nelayan. Semoga ini bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pembagian paket sembako gratis bagi 5.000 warga kurang mampu yang sebelumnya belum pernah divaksinasi.
“Paket tersebut berisi bawang merah 0,75 kg, cabai merah keriting 0,5 kg dan beras 4 kg. Tapi sebelumnya harus divaksin COVID-19 dulu, mengingat capaian vaksin baru 30 persen,” terangnya.
Ia menambahkan, bazar pangan murah sudah digelar di 42 wilayah di Jawa Tengah dengan konsentrasi masyarakat kurang mampu.
“Bazar pangan murah memang sengaja digelar langsung di tengah masyarakat, bukan di Kantor Pemda setempat, karena dikhawatirkan tidak tepat sasaran. Bisa jadi bahan pangan murah malah dibeli oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah berpenghasilan tetap,” tegasnya.
Ia menyarankan, Pemda bisa mengarahkan bazar pangan murah digelar di pabrik-pabrik, agar bahan pangan tersebut dapat dibeli karyawan yang berpenghasilan minim.
Sementara itu, Camat Batang Luksono Pramudito menerangkan, sebanyak 500 paket sembako gratis disiapkan pihak Dinas Ketahanan Pangan bagi warga kurang mampu untuk meminimalkan dampak inflasi di Jawa Tengah.
“Khusus di Kecamatan Batang ada tiga wilayah yang diprioritaskan bagi warga kurang mampu dan belum pernah divaksin yakni Karangasem Utara 300 orang, Klidang Lor 150 orang dan Klidang Wetan 50 orang,” terangnya.
Jadi syaratnya divaksin dulu baik pertama maupun booster, baru setelah itu pulangnya diberi paket sembako. Terkait bazar merupakan kegiatan tambahan untuk mengintervensi harga pangan strategis agar tidak terimbas oleh inflasi serta menjaga pasokan tetap aman.
“Sedangkan bazar pangan murah diperuntukkan bagi seluruh warga Kabupaten Batang, silakan saja membeli dengan harga yang lebih murah,” imbuhnya.
Salah satu pembeli, Lili warga Kecamatan Bandar, mengungkapkan sengaja membeli di bazar karena harga yang lebih murah.
“Belinya minyak goreng, bawang merah sama bawang putih, karena harganya lebih murah,” ujar dia.
Beberapa bahan pangan yang dijual di bawah harga pasar yakni beras Rp47.000/5 kg, gula Rp12.500/kg, bawang putih Rp20.000/kg, minyak goreng Rp12.500/liter, telur Rp23.000/kg, bawang merah Rp28.000/kg dan cabai merah keriting Rp25.000/kg.