Sentani - Kontingen Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-VI asal Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tiba di Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (20/10), dan mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat adat setempat dengan tarian khas Papua.
Setelah tiba di Pelabuhan Laut Jayapura, rombongan kontingen KMAN ke-VI Wilayah Adat Tabi, Papua yang dipimpin oleh Ketua Pengurus Wilayah (PW) AMAN Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Zikran, disambut oleh panitia dan paguyuban Sulawesi Tengah dalam hal ini Ikatan Keluarga Palu (IKP) menuju bus guna menuju Puspenka Hawaii, Kota Setani, yang menjadi tempat registrasi.
Kontingen AMAN Sulteng yang akan mengikuti KMAN ke-VI 2022 di Wilayah Adat Tabi ini berjumlah 74 orang komunitas masyarakat adat dari 13 Pengurus Daerah (PD) AMAN se-Sulawesi Tengah.
Ketua PW AMAN Sulteng Zikran mengatakan, kontingennya tiba hari ini di Pelabuhan Laut Jayapura.
"Untuk Sulteng itu pesertanya ada 74 orang dari 13 Pengurus Daerah (PD) AMAN yang ada di Sulawesi Tengah. Rombongan semuanya menggunakan transportasi laut dan setelah turun dari kapal langsung disambut oleh disambut oleh panitia dan juga paguyuban Sulteng yang ada di Papua ini, untuk selanjutnya menuju bus, diantar ke Sentani," kata pria yang juga Ketua Rombongan Kontingen KMAN ke- VI asal Sulawesi Tengah ini ketika dikonfimasi wartawan.
Zikran menyebut, panitia KMAN VI bekerja baik. Diantaranya menyambut dan juga menyiapkan tenda khusus rombongan kontingen untuk rehat sejenak sebelum melakukan registrasi dan juga disiapkan makan minum dari panitia.
"Kesiapan Papua sangat luar biasa, kita sangat bangga karena mereka siap melayani tamu atau peserta KMAN ke- VI dari provinsi lain dengan baik," ujarnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah kabupaten/kota Jayapura yang telah menyambut dengan amat baik dan memberi kesan positif dan meriah.
"Kalau soal sambut menyambut, kami memberikan apresiasi buat seluruh masyarakat Papua khususnya masyarakat Sentani, Kabupaten Jayapura atas penyambutannya. Kami berikan apresiasi yang luar biasa kepada pemerintah daerah disini. Kami sangat senang atas penyambutan yang baik ini," ucapnya.
Zikran yang juga Ketua AMAN Provinsi Sulteng ini berharap dalam KMAN ke-VI ini harus ada sebuah payung hukum yang melindungi hak-hak masyarakat adat.
"Kami membawa misi dalam KMAN kali ini adalah mendorong agar terbitnya peraturan perundang-undangan tentang masyarakat adat. Karena hak-hak masyarakat adat yang sering terabaikan dan kalau perlu suara dari masyarakat adat ini didengar. Itulah misi atau isu-isu lokal yang kita bawa di kongres masyarakat adat kali ini," pungkasnya.