Jakarta - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan National Archives of The Netherlands (NAN) melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama bidang kearsipan, di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Kamis (20/10).
MoU yang telah disetujui bersama ini menyangkut tujuh bidang, yakni peningkatan kapasitas kearsipan, pengelolaan arsip, pertukaran hasil alih media arsip, pelestarian jangka panjang arsip VOC, peningkatan penemuan dan penerjamahan arsip VOC, kegiatan pameran arsip bersama, penominasian warisan dokumenter bersama, hingga kerja sama lainnya yang disepakati bersama.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Mr. Lambert Grijns yang secara langsung menyaksikan penandatanganan MoU, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen kedua lembaga kearsipan dalam mengembangkan dunia pendidikan, yang juga menjadi bagian keberlanjutan meningkatkan kesadaran sejarah melalui arsip.
Sementara itu, Kepala ANRI Imam Gunarto menyampaikan bahwa suatu kehormatan ANRI dapat kembali bekerjasama dengan NAN, kegiatan yang bertujuan untuk ilmu pengetahuan bagi generasi mendatang terutama terkait arsip-arsip pada masa Hindia Belanda.
Sedangkan, Kepala NAN Ms. Afelonne Doek mendukung kemajuan dunia kearsipan bersama ANRI karena kegiatan seperti ini, antara ANRI dan NAN telah berlangsung sejak lama, sehingga antara ANRI dan NAN akan terus saling berbagi dan belajar bersama.
Rangkaian acara diakhiri dengan mengunjungi diorama Presiden Soekarno di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan.