Cibinong - Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masuk kategori kabupaten maju berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 yang dirilis oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT).
Pasalnya Kabupaten Bogor menempati urutan pada 10 besar tertinggi IDM se-Jawa Barat dan 50 besar se-Indonesia. Nilai IDM Kabupaten Bogor mencapai 0,7700 poin, menempatkan Kabupaten Bogor peringkat ke-7 se-Jawa Barat dan posisi ke-50 dari 434 kabupaten se-Indonesia.
Raihan IDM tahun 2022 ini disumbang oleh empat desa yang berstatus desa mandiri, dengan rincian Desa Dayeuh Kecamatan Cileungsi berada di ranking 4 se-Jawa Barat dengan nilai 0.9778, Desa Bojong Kulur Kecamatan Gunung Putri berada pada rangking 5 se-Jawa Barat dengan nilai 0.9778, Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang berada pada rangking 6 se-Jawa Barat dengan nilai 0.9778 dan Desa Bojonggede Kecamatan Bojonggede di rangking 9 se-Jawa Barat dengan nilai 0.9759.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bogor Renaldi Yushab Fiansyah menjelaskan, pihaknya merasa bersyukur dan mengapresiasi karena ini adalah kerja keras dan kesungguhan dari teman-teman kepala desa, dalam memetakan semua potensi permasalahan.
“IDM ini artinya semua data potensi permasalahan yang ada di desa bisa mereka petakan dengan baik. Ketika pada saat mereka dapat memetakan semua dengan baik, maka pada akhirnya mereka bisa melahirkan solusi melalui perencanaan pembangunan yang baik dan tepat sasaran,” jelas Renaldi.
Renaldi menambahkan, IDM ini keseluruhannya merupakan indikator-indikator atau variabel yang harus diisi oleh para kepala desa setiap tahun. dan kondisi ini sifatnya fluktuatif, pada saat ada indikator yang naik otomatis desa tersebut peringkatnya akan naik. Tapi pada saat ada kondisi penurunan, maka suatu saat desa tersebut bisa juga turun.
“Maka kita berharap, dengan kondisi saat ini, kedepan trennya akan semakin baik. Sebetulnya jika dibandingkan antara tahun 2021 dengan 2022, trennya sudah membaik,” terangnya.
Untuk diketahui, desa tertinggal di Kabupaten Bogor sudah tidak ada di tahun 2021. Status desa berkembang tahun 2021 sebanyak 180 desa, turun menjadi 90 desa di tahun 2022 karena ada beberapa desa naik ke status desa maju. Selanjutnya status desa maju pada tahun 2021 sebanyak 188 desa, naik menjadi 231 desa pada tahun 2022. Berikutnya, status desa mandiri tahun 2021 sebanyak 48 desa, naik angkanya menjadi 95 desa di tahun 2022.
Atas pencapaian tersebut, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan meraih penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) atas komitmen dan kerja keras dalam mendorong percepatan pembangunan desa, sehingga seluruh desa di Kabupaten Bogor mencapai status berkembang, maju dan mandiri.
Penghargaan diberikan langsung oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar ditemani Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bogor pada Gala Dinner Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) tingkat nasional ke-23 tahun 2022 di Pendopo Kabupaten Cirebon, Selasa (18/10).
Selain piagam penghargaan, Plt. Bupati Bogor juga mendapatkan Lencana Bakti Desa Pertama atas prestasinya berhasil membuat seluruh desa di wilayahnya, berstatus desa berkembang, desa maju, dan desa mandiri. Selain itu para kepala desa diantaranya Desa Dayeuh Kecamatan Cileungsi, Desa Bojong Kulur Kecamatan Gunung Putri, Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang, dan Desa Bojonggede Kecamatan Bojonggede turut tampil menerima penghargaan dari Mendes Abdul Halim Iskandar.
Abdul Halim Iskandar menegaskan, kemandirian desa tidak terlepas dan dukungan pemerintah daerah, karena itu, kami memberikan penghargaan kepada kepala daerah. Saya berharap penghargaan ini dapat melecut semangat para pemimpin desa untuk lebih giat lagi dalam membangun desa.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh peraih penghargaan, semoga ini jadi pelecut semangat untuk lebih baik lagi," kata Menteri yang akrab dipanggil Gus Halim tersebut.