Labuan Bajo - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan gerakan sedekah sampah Indonesia di Labuan Bajo dengan menggagas Gerakan Sedekah & Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Gerakan Sedekah & Kolekte Sampah Indonesia bekerjasama dengan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta didukung oleh UNDP Indonesia.
GRADASI merupakan pendekatan keagamaan yang strategis kepada komunitas dan umat beragama untuk mengurangi sampah sebagai salah satu cara untuk mengamalkan prinsip-prinsip ajaran agama yaitu kebersihan. Ajakan sedekah sampah ke rumah ibadah merupakan solusi konkret untuk menerapkan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan sesuai dengan konsep agama.
Bupati Manggarai Barat, NTT, Edistasius Endi, saat peluncuran program Gradasi di aula kantor bupati, Jumat (14/10), menyampaikan sesuai data yang ada bahwa setiap hari ada peningkatan volume sampah di Labuan Bajo.
"Per hari ini ada 16 ton sampah yang harus kita buang ke TPA Warloka. Kondisi ini tentu tidak bisa kita biarkan. Kita harus merubah mindset untuk mengurangi sampah dari 16 ton per hari," ungkap Bupati Edi.
Menyikapi kondisi ini, bupati mengatakan, sejumlah langkah strategis dilakukan Pemda Manggarai Barat, diantaranya adalah tahun 2023 mendatang akan dibangun rumah produksi bersama yang konsep bahan bakunya dari bambu.
Dijelaskannya, untuk kepentingan konstruksi akan memakai bahan baku bambu dan juga sepeda dari bahan bambu. Bambu juga digunakan untuk menggantikan kemasan produk makanan dan minuman ringan yang saat ini masih banyak terbuat dari bahan plastik.
Menurutnya, langkah konkret ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak agar di pertengahan tahun 2023 tidak akan dijumpai lagi kemasan yang terbuat dari bahan plastik.
Ia berharap, moment peluncuran GRADASI ini, apalagi dengan melibatkan pimpinan agama agar menjadi corong untuk menyadarkan umat, supaya kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya tidak terjadi lagi.
Senada dengan Bupati Edi Endi, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah Beracun dan Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati meminta para pastor, kyai, ustad, dan pendeta agar mengajak umatnya mengelola sampah.
"Tolong para pastor, kyai dan para pemuka agama, kalau khotbah ingatkan umatnya agar pilah sampah mulai dari rumah," kata Rosa Vivien Ratnawati .
Tema kegiatan ini adalah Kolaborasi Membangun Energi yang Baik Untuk Menuju Indonesia Bersih dan Laut Berkelanjutan. Dengan melibatkan seluruh pemimpin agama dan kelompok masyarakat peduli sampah, diyakini mampu menjadikan Labuan Bajo semakin bersih.
Rosa Vivien menambahkan Kegiatan mengolah dan mengelola sampah ini baik sekali karena membantu pemerintah mengatasi penumpukan sampah sekaligus mewujudkan Indonesia Bersih 2025.
Vivien menjelaskan bahwa Gradasi merupakan upaya untuk menggerakkan masyarakat dan komunitas agama mengurangi sampah serta menanamkan perilaku baik dalam menangani sampah.
Adapun jenis sampah yang dikumpulkan para pemimpin Agama dan kelompok masyarakat peduli Sampah Labuan Bajo, untuk di sedekah kan dalam peluncuran ini adalah sampah plastik yang sudah dalam keadaan bersih, kertas, dan kardus.
Acara peluncuran GRADASI ditandai dengan Penandatanganan MoU: UNDP Indonesia
Perwakilan dari UNDP Indonesia, Mr. Norimasa Shimomura (Resident Representative UNDP Indonesia), dan Danone Indonesia, perwakilan dari Danone Indonesia: Bapak Karyanto Wibowo (Direktur Sustainability Development, Danone Indonesia).
Penandatanganan ini disaksikan oleh: Rosa Vivien Ratnawati (Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah Beracun dan Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Ms. Kanni Wignaraja (The United Nations Assistant Secretary-General and United Nations Development Programme Director of the Regional Bureau for Asia and the Pacific), Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dan Wakil Bupati dr. Yulianus Weng, M.Kes.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan serah terima kotak sedekah sampah, buku panduan, dan sertifikat untuk rumah ibadah dan sekolah penggerak. Secara simbolis diserahkan kepada, Pater Marsel Agot, Romo Richard (Kevikepan Labuan Bajo), Syakar Abdul Jangku (Ketua Majelis Ulama Manggarai Barat) dan Menti (Kepala Sekolah SDN 6 Manggarai Barat.