Cirebon - Bupati Cirebon Imron dan Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK) Kabupaten Cirebon mendapatkan penghargaan dalam ajang Festival Literasi Digital (Viral) Jawa Barat 2022 dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Sabtu (8/10).
Bupati Imron mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Literasi Digital Daerah Tahun 2022. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai program literasi yang dilaksanakan oleh Pemkab Cirebon dibawah kepemimpinannya. Salah satunya, yaitu Gerakan Cirebon Saber Hoaks, yang mendapatkan apresiasi banyak pihak. Gerakan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat Kabupaten Cirebon, terkait informasi hoaks yang beredar di masyarakat.
Menurut Imron, literasi digital di masyarakat, memang harus terus dilaksanakan. Karena menurutnya, saat ini hampir semua aktivitas berkaitan dengan platform digital, sehingga masyarakat perlu diberikan pemahaman.
Oleh karena itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang sudah melaksanakan kegiatan literasi di Kabupaten Cirebon. "Saya ucapkan terima kasih, kepada semuanya yang sudah melaksanakan kegiatan literasi digital," kata Imron.
Menurut Imron, penghargaan ini juga menjadikan tantangan tersendiri yang perlu dilakukan oleh Kabupaten Cirebon. Ia meminta gerakan literasi digital juga, bisa sampai kepada masyarakat di desa-desa.
"Karena dengan digital, kita bisa mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan," ujar Imron.
Dalam kesempatan tersebut, Imron juga mengucapkan selamat kepada RTIK Kabupaten Cirebon, yang juga meraih penghargaan kategori Program Inovatif Pemberdayaan Masyarakat. Ia berharap RTIK Kabupaten Cirebon bisa terus melakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Cirebon dalam bidang Teknologi Informasi dan bisa terus bekerjasama dengan Pemkab Cirebon.
"Saya ucapkan selamat kepada RTIK Kabupaten, semoga bisa lebih baik lagi dan bisa terus bekerja sama dengan Pemkab Cirebon," kata Imron.
Ketua RTIK Kabupaten Cirebon, Akhmad Rofahan menuturkan, bahwa organisasinya tersebut mendapatkan penghargaan, karena program pendampingan terhadap pemerintahan desa. Ada delapan desa yang didampingi oleh RTIK Kabupaten Cirebon, bekerjasama dengan Zeo Technologi dan Diskominfo Kabupaten Cirebon.
Desa-desa tersebut dilatih tentang pemanfaatan IT, baik itu media sosial, website, editing dan desain, serta pemanfaatan Sistem Informasi Desa (SID). Dengan menggunakan SID, desa-desa tersebut bisa memberikan pelayanan yang cepat kepada warga.
"Kami berikan pelatihan rutin setiap pekan," ujar Rofahan.
RTIK Kabupaten Cirebon juga, membuat sebuah sistem pelayanan mandiri desa, dengan hanya cukup menempelkan E-KTP, untuk membuat surat keterangan di desa. Dengan sistem yang sudah dibangun, data warga yang menempelkan E-KTP langsung muncul di layar dan tinggal memilih surat apa yang akan dicetak.
"Nanti tinggal cetak dan ditandangani kuwu," kata Rofahan.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan mengatakan, kegiatan literasi di Kabupaten Cirebon memang sedang dimaksimalkan. Sesuai dengan arahan dari Bupati Cirebon, berharap Kabupaten Cirebon bisa dikenal oleh banyak orang. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan platform digital.
"Sesuai dengan jargon Cirebon Katon, literasi digital juga bisa sebagai kunci mengenalkan Kabupaten Cirebon," kata Nanan.
Nanan mengungkapkan, bahwa pihaknya menggandeng banyak pihak untuk bisa melakukan gerakan literasi digital di Kabupaten Cirebon, salah satunya RTIK Kabupaten Cirebon.
Pada tahun ini, RTIK Kabupaten Cirebon sudah melaksanakan kegiatan literasi digital di sejumlah sekolah di Kabupaten Cirebon, dengan menyasar 2.000 siswa lebih. Pihaknya juga menguatkan literasi digital kepada masyarakat, dengan memaksimalkan program Cirebon Saber Hoaks. Diskominfo Kabupaten Cirebon, juga baru saja melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Jabar Saber Hoaks.
"Dengan harapan, literasi masyarakat terhadap hoax yang beredar, bisa dimaksimalkan," tandas Nanan.